Jakarta (ANTARA) - Pembuat kendaraan listrik China Nio Inc berencana membangun pabrik untuk memproduksi kendaraan listrik murah dengan merek baru untuk diekspor ke Eropa mulai awal tahun depan, kata tiga orang yang mengetahui masalah tersebut seperti disiarkan Reuters pada Selasa (21/2) waktu setempat.

Rencana perusahaan untuk memperluas jajaran dan penjualan di luar negeri datang karena penjualan kendaraan listrik melemah tajam di China, menyusul berakhirnya subsidi negara untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Baca juga: NIO luncurkan pengisi daya cepat, bisa isi EV 80 persen dalam 12 menit

Nio telah berencana meluncurkan produk kendaraan listrik yang lebih terjangkau dengan nama merek baru setelah 2024 sebagai bagian dari proyek dengan nama kode "Firefly" dan "Alps", menurut orang-orang yang menolak disebutkan namanya karena diskusi bersifat pribadi.

Pabrik baru itu akan dibangun di kota Chuzhou di provinsi Anhui, China timur, kata mereka, seraya menambahkan bahwa pabrik itu akan membuat mobil, dikembangkan di bawah proyek "Firefly", yang ingin diekspor Nio ke Eropa, di mana pelanggan lebih menyukai kendaraan berukuran kecil.

Nio sudah memiliki dua pabrik perakitan mobil di ibu kota provinsi Anhui, kota Hefei. Harga Nio di Eropa berkisar dari sekitar 50.000 euro hingga 91.000 euro, tergantung pada jangkauan kendaraan dan apakah pelanggan membeli atau menyewa baterai.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang pejabat di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Chuzhou, tempat pabrik Nio akan berlokasi, menolak berkomentar. 

Baca juga: Harga lithium turun, CATL tawarkan diskon baterai untuk Tesla dan VW

Baca juga: Nio rambah penjualan jam tangan pintar dan smartphone

Baca juga: Nio rencana bangun PSS di Inggris Raya pada tahun 2023
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023