New York, AS (ANTARA) - Beberapa raksasa bisnis di Amerika Serikat (AS) telah membunyikan alarm peringatan terkait resesi yang membayangi AS, bergabung dengan banyak CEO, investor, dan akademisi yang memprediksikan keterpurukan ekonomi berkepanjangan, lapor Insider sebagaimana dikutip Xinhua pada Selasa.

"Para pakar ini telah memperingatkan banyak hambatan pertumbuhan, termasuk kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) untuk meredam lonjakan inflasi, serta perang Rusia-Ukraina dan karantina wilayah (lockdown) yang sedang berlangsung di China yang mengganggu perdagangan global," kata laporan itu.

"Ekonomi tidak terlihat bagus saat ini. Banyak hal semakin melambat, Anda melihat pemutusan hubungan kerja (PHK) di banyak sektor. Probabilitas menunjukkan jika kita tidak sedang berada dalam resesi sekarang, maka kemungkinan besar hal itu akan terjadi sebentar lagi," ungkap Jeff Bezos, pendiri sekaligus pimpinan eksekutif Amazon.

"Resesi yang serius mungkin akan terjadi selama satu atau dua tahun ... Terus terang saja, gambaran ekonomi ke depan sangat buruk, terutama untuk perusahaan seperti kami yang sangat bergantung pada periklanan dalam iklim ekonomi yang menantang," kata Elon Musk, CEO Tesla, SpaceX, dan Twitter.

"Agar The Fed dapat benar-benar menaklukkan inflasi di sini, kita akan menaksir tingkat pengangguran di kisaran pertengahan 4 persen. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa kita tidak akan mengalami resesi pada saat itu, di suatu waktu pada pertengahan hingga paruh kedua 2023," ujar Ken Griffin, CEO Citadel.


 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022