Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik China Nio Inc melaporkan kerugian kuartalan yang lebih besar karena lonjakan biaya, dan mengatakan pihaknya memperkirakan pengiriman hampir dua kali lipat pada kuartal saat ini.

Reuters melaporkan pada Jumat sebagian besar produsen kendaraan listrik (EV) China berjuang melawan harga baterai yang lebih tinggi, persaingan yang semakin ketat, dan kenaikan biaya penjualan.

Penjualan di Nio, Xpeng Inc, dan Li Auto Inc telah melonjak dalam beberapa kuartal terakhir karena permintaan yang kuat, membantu mereka muncul sebagai saingan kuat bagi BYD Co yang tumbuh di China dan Tesla Inc yang berbasis di AS.

Nio memperkirakan pengiriman kendaraannya, yang meliputi hibrida, EV, dan unit sel bahan bakar, antara 43.000 dan 48.000 unit untuk kuartal keempat. Perusahaan mengirimkan 31.607 kendaraan pada kuartal ketiga.

Penjualan kendaraan pemain pasar EV premium naik 38,2 persen dan pengiriman melonjak 29,3 persen dari tahun lalu.

Nio yang berbasis di Shanghai mengatakan kerugian bersih yang dapat diatribusikan melebar menjadi 4,14 miliar yuan pada kuartal yang berakhir 30 September, dari 2,86 miliar yuan tahun sebelumnya. 

Baca juga: Nio berencana buka pabrik pertama di luar China

Baca juga: Nio akan buat paket baterai yang dikembangkan sendiri pada 2024

Baca juga: Wuling hadirkan program penjualan nasional "June Exclusive Deals"
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022