"Kami sedang memeriksa apakah mungkin untuk mengurangi nilai Cd pada titik-titik tertentu di bodi mobil dengan secara sistematis memperkenalkan getaran," kata Profesor Andreas Wagner, ketua program teknik otomotif di universitas tersebut seperti yang dikabarkan oleh CarsCoops pada Minggu (9/10) waktu setempat.
Dalam uji coba ini, pihaknya mengakui masih banyak menemui berbagai tantangan dan ini menurut mereka masih dalam tahap awal pengembangan. Porsche bersikukuh untuk bisa menghasilkan kendaraan yang sempurna.
"Kami harus memastikan, misalnya, penumpang tidak mendengar dengungan apa pun dan itu masih memiliki beberapa cara untuk dilakukan sebelum dilakukannya produksi," kata dia.
Saat ini, Porsche sedang mengerjakan bagaimana caranya membuat EV-nya lebih efisien dengan mengedepankan disain yang aerodinamis. Selain itu, ada juga Aero aktif yang masih memiliki banyak potensi dan belum banyak dimanfaatkan untuk membuat kendaraan bergerak di udara dengan sedikit hambatan.
"Simulasi dinamis fluida komputasi telah menjadi sangat penting dalam 20 tahun terakhir," kata Wagner.
Dalam kesempatan ini, mereka menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Porsche memungkinkannya untuk menjadi lebih baik dalam membuat kendaraan yang efisien untuk memungkinkan desainernya lebih bebas.
Sebagaimana diketahui bersama, ketika transisi industri otomotif ke penggerak listrik semakin cepat, banyak dari para pembuat mobil mencari cara untuk membuat mobil mereka semakin aerodinamis.
Baca juga: Porsche berharap buat lebih dari 80.000 Macan listrik
Baca juga: Porsche Taycan Turbo bisa dicoba selama GIIAS 2022
Baca juga: Porsche harapkan pendapatan lebih tinggi pada 2022
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022