Berita tersebut menandai tolok ukur terbaru untuk pembuat smartphone, yang mengumumkan tahun lalu akan memasuki sektor kendaraan listrik yang kompetitif dan menantang merek mapan dan perusahaan teknologi yang lebih muda.
Berbicara di acara perusahaan yang disiarkan langsung, Lei mengatakan perusahaan memiliki 500 staf yang dikhususkan hanya untuk mengembangkan teknologi mengemudi otonom untuk mobil yang akan datang dan telah menempatkan 3,3 miliar yuan untuk inisiatif tersebut.
Pada acara tersebut, Lei juga meluncurkan robot humanoid yang dijuluki CyberOne, dengan berat 52kg dan tinggi 177cm, meskipun belum siap untuk diproduksi massal.
Banyak perusahaan China lainnya berinvestasi dalam teknologi mengemudi otonom, termasuk raksasa ridehailing Didi Global dan penyedia mesin pencari Baidu Inc.
Awal pekan ini, perusahaan terakhir menjadi perusahaan pertama di China yang mendapatkan izin untuk mengoperasikan taksi tanpa pengemudi di jalan terbuka.
Lei Jun mendirikan Xiaomi pada tahun 2010 dan dengan cepat mengubahnya menjadi salah satu merek ponsel pintar Android terlaris.
Pada 2021, Lei mengumumkan bahwa Xiaomi akan memasuki pasar kendaraan listrik, sebuah terobosan yang katanya akan menandai upaya kewirausahaan besar terakhirnya.
Perusahaan berkomitmen untuk membawa mobilnya ke produksi massal pada paruh pertama tahun 2024. Awal tahun ini perusahaan memulai pembangunan pabrik mobil pertamanya di Beijing.
Baca juga: Baidu kantongi lisensi pengoperasian robotaxi otonom pertama di China
Baca juga: Shenzhen izinkan kendaraan otonom penuh di jalan tertentu
Baca juga: Shenzhen siap wujudkan impian China tentang mobil tanpa sopir
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022