Jakarta (ANTARA) - Xiaomi telah mengirimkan mobil listrik pertamanya, SU7, yang ke-20.000 pada Kamis (13/6), dua setengah bulan setelah peluncurannya tanggal 28 Maret lalu, demikian pengumuman perusahaan.
Terlepas dari tantangan produksi di pabrik baru mereka, Xiaomi berharap dapat mengirimkan 120.000 unit SU7 pada tahun 2024.
Xiaomi juga telah mengumumkan bahwa mereka berharap dapat melampaui 10.000 unit pengiriman pada bulan Juni. Pada bulan Mei, raksasa konsumen ini telah menjual 8.646 unit SU7.
Baca juga: Xiaomi buka lowongan dengan gaji besar untuk mempercepat produksi SU7
"Kemarin, pengiriman kumulatif Xiaomi SU7 melebihi 20.000 unit. Saya menghargai dukungan Anda," Xiaomi mengunggah di Weibo, Jumat, dilansir Carnewschina.
Sedan SU7 menawarkan tiga versi: Standar, Pro, dan Max, dengan harga mulai dari 29.700 USD alias dolar AS (Rp486 juta), 33.900 USD (Rp555 juta), dan 41.300 USD (Rp676 juta).
Tingkat varian teratas memiliki jangkauan baterai 800 km dan tenaga 495 kW (663 hp). Seperti biasa untuk Xiaomi, SU7 memicu antusiasme yang tinggi di China, yang menghasilkan 50.000 pra pemesanan dalam 27 menit setelah peluncuran.
Baca juga: Xiaomi targetkan pengiriman 120.000 mobil SU7 pada 2024
Pengiriman versi standar dan Max dimulai pada tanggal 3 April, sedangkan pengiriman SU7 Pro dimulai pada bulan Mei lalu. Pada tanggal 15 Mei, Xiaomi EV melaporkan pengiriman SU7 yang ke-10.000.
Terlepas dari popularitasnya, SU7 menghadapi masalah kapasitas produksi. Menurut situs web Xiaomi, pelanggan harus menunggu 30 minggu untuk model Standar dan 35 minggu untuk varian Max.
Minggu lalu, pendaftaran mobil di China untuk Xiaomi SU7 mencapai 2.100 unit, turun dari 2.200 unit pada minggu sebelumnya dan 2.700 unit pada minggu sebelumnya.
Baca juga: Xiaomi akan tingkatkan kapasitas produksi kendaraan
Kekhawatiran tentang penurunan penjualan memicu tanggapan dari manajemen Xiaomi. Manajer Umum Departemen PR Xiaomi Group, Wang Hua, meyakinkan bahwa volume pesanan meningkat membuat kapasitas pengiriman menjadi tegang karena terbatasnya kapasitas pusat pengiriman, dan mencoba menekankan bahwa masalahnya ada di sisi produksi dan kapasitas pengiriman, bukan di sisi permintaan.
Untuk mengurangi masalah ini, Xiaomi memulai produksi shift ganda pada bulan Juni pada pabriknya di Beijing.
Selain itu, pada tanggal 7 Juni, dilaporkan bahwa pabrik mobil Xiaomi merekrut lebih banyak pekerja untuk mencapai tujuan pengiriman tahunannya.
Baca juga: Xiaomi produksi 10 ribu kendaraan sejak 32 hari peluncurannya
Baca juga: Xiaomi SU7 rusak setelah 39 kilometer dan tidak dapat diperbaiki
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024