Jakarta (ANTARA) - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memastikan kesiapan layanan purna jual menjelang penerapan kebijakan emisi gas buang Euro 4 untuk mesin diesel yang berlaku mulai 7 April 2022.
Customer & Product Services Division Head Astra Isuzu, Heri Wasesa mengatakan, Isuzu Astra Motor Indonesia konsisten melakukan sosialisasi kepada konsumen terkait Euro 4 sejak beberapa tahun lalu.
Sejalan dengan itu, kata Heri, Isuzu juga sudah membekali mekanik dan bengkelnya dengan layanan purna jual untuk memberikan layanan mumpuni ketika Indonesia resmi memulai Euro 4.
"Kami sudah memiliki partshop, bengkel serta melakukan upgrade kemampuan mekanik sehingga ketika sudah mulai masuk ke Euro 4, semuanya kita sudah siap,” tutur Heri Wasesa dikutip dari siaran persnya, Jumat.
Baca juga: Astra Isuzu Bogor gelar program edukasi Euro 4
Seperti diketahui Isuzu sudah menggunakan mesin common rail di mana mesin itu basisnya secara dominan dioperasikan secara elektrikal. Daya tahan dan kemampuannya juga sudah teruji lebih dari 10 tahun melalui Isuzu Giga.
Budhi Prasetyo, After Sales Business, Inventory and Logistic Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia juga mengingatkan konsumen agar tidak perlu khawatir soal perawatan mesin Euro IV. Sebab, perawatan dan perbaikan armada Isuzu, tetap sama antara unit Euro 2 dengan Euro 4, karena 90 persen penggunaan sparepart tetap serupa.
"Tentunya manpower tersertifikasi dan Isuzu Indonesia, khususnya mekanik Astra Isuzu selalu menjadi juara di nasional serta juara dunia kontes mekanik Isuzu dunia. Sehingga, mekanik mampu menangani masalah secara efektif,” ujar dia.
"Jangan ragu karena kita Isuzu sudah lebih dari 10 tahun berpengalaman di common rail Isuzu, sehingga kita berani menjamin ketersediaan suku cadang dan lain sebagainya,” tutur Budhi.
Senada dengan pernyataan pihak Isuzu, Adil Juna Ginting selaku Direktur PT Serasi Logistic Indonesia menyampaikan bahwa 95 persen armada di perusahaannya menggunakan Isuzu bermesin common rail. Ia mengatakan, armada truk bermesin common rail lebih hemat bahan bakar dibanding mesin lainnya.
“Kami sudah bandingkan, dengan menggunaakan mesin common rail Isuzu, hasilnya untuk konsumsi BBM menjadi lebih irit. Belum lagi, pelayanan after sales Isuzu juga terbaik, dan pengalaman Isuzu lebih dari 10 tahun ini membuat kami menjadi lebih percaya,” tutur Adil.
Baca juga: Isuzu bekali mekanik pengetahuan teknis mesin "common-rail" Euro 4
Baca juga: Dukungan industri otomotif Indonesia untuk penerapan kebijakan Euro 4
Baca juga: Produsen kendaraan niaga sudah siap Euro4, tunggu kepastian pemerintah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022