Makassar (ANTARA News) - Penjualan sepeda motor produksi dalam negeri meramaikan pasar yang  dikuasai oleh sepeda motor merek  Jepang.

Manajer Umum Penjualan dan Pemasaran PT. Triangle Motorindo-Viar, Akhmad Zafitra Dalie di Makassar, Kamis, mengatakan, salah satu motor produksi dalam negeri tersebut yakni Viar yang penjualannya menunjukkan peningkatan pada semester pertama 2011.

Pada semester pertama tahun ini, tambahnya, volume penjualan Viar mencapai 51.430 unit atau naik 12,8 persen dibanding semester pertama 2010 yang cuma membukukan penjualan 45.588 unit.

"Kami optimistis, target penjualan motor Viar pada 2011 sebanyak 126 ribu unit bakal terpenuhi, mengingat peluang penjualan naik pada masa lebaran (Juli-Agustus) dan penambahan produk baru di semester kedua yakni tipe trail dan new skutik matik," tuturnya.

Selain itu, kata dia, optimisme penjualan karena didukung kondisi ekonomi Indonesia secara makro yang semakin membaik dan pasar motor Indonesia diproyeksikan akan menembus angka 12 juta pada 2011.

Dia mengungkapkan, secara umum bisnis otomotif di Indonesia khususnya penjualan sepeda motor ditingkat nasional masih terus bertahan bahkan cenderung mengalami peningkatan.

"Angka penjualan sepeda motor secara nasional dalam semester satu tahun 2011 ini cukup tinggi dan mencapai angka 4.125.276 unit atau naik sebesar 12,9 persen dibanding semester satu 2010," ujarnya.

Berdasarkan data yang diterima dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan tertinggi masih dikuasai oleh produsen asal negeri Samurai, Jepang yang terdiri dari produksi sepeda motor Honda sebesar 50,9 persen.

Pada urutan kedua di tempati produsen sepeda motor Yamaha 40,14 persen, disusul di tempat ketiga Suzuki 6,2 persen, keempat Viar 1,25 persen, kelima produsen Kawasaki 1,20 persen dan TVS 0,29 persen serta Kanzen 0,01 persen.

Kenaikan penjualan terbesar masih dikuasai oleh Honda sebesar 26 persen disusul Kawasaki 22,9 persen, TVS 16,5 persen, Viar 12,5 persen kemudian Suzuki 4,6 persen dan Yamaha 0,6 persen. Penurunan yang cukup tinggi terjadi pada produsen motor Kanzen sebesar minus 73 persen.

"Penurunan penjualan itu sebenarnya tidak mengganggu secara signifikan volume penjualan Viar pada semester pertama. Bahkan Viar kini menempati urutan keempat," katanya.
(KR-MH/S025)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011