Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan pasar otomotif di tanah air semakin menjanjikan, dan hal ini semakin membuat pemerintah optimistis mampu mengantarkan Indonesia menjadi basis produksi suku cadang otomotif hingga di kawasan Asia Timur.

"Jika kita tetap konsisten, bahwa Indonesia ideal untuk menjadi basis produksi suku cadang, dan tetap menjaga pertumbuhan dunia otomotif sangat mungkin dalam waktu tidak terlalu lama kita bisa besar di Asia Tenggara atau bahkan di Asia Timur," kata Menko Perkonomian, Hatta Rajasa, saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2011, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan kemungkinan Indonesia menjadi basis produksi suku cadang yang kuat di dunia hanya dapat dilakukan dengan membuat konektifitas yang baik antara dunia otomotif dengan infratruktur, selain juga terus meningkatkan efisiensi pada produksi, serta memastikan rantai suplai bahan baku tetap terjaga sehingga daya saing tetap terjaga.

"Karena itu kerja sama kita sangat penting, untuk dunia usaha dan pemerintah, ini baik untuk kemandirian dan daya tahan industri otomotif kita," ujar Hatta.

Lebih lanjut, Hatta mengatakan bahwa posisi Indonesia sebagai Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun 2011 dan menjadi koordinator pengintegrasian sektor otomotif yang diprioritaskan dalam kerangka ASEAN Economic Community (AEC) 2015 harus dijadikan peluang.

"Hal ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan industri otomotif," katanya.

Sementara itu, dewan penasehat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo mengatakan optimistis bahwa Indonesia mampu menjadi basis produksi suku cadang yang hebat hingga di Asia Timur.

"Bisa (jadi basis produksi suku cadang Asia Timur). Keyakinan saya 80 persen untuk ini, asal tadi yang dikatakan Pak Hatta, konektifitas harus nomor satu dijalankan, di dalamnya rantai pasokan bahan baku lancar dan infrastruktur juga diperhatikan," ujar dia kepada ANTARA disela-sela pembukaan IIMS 2011.

Untuk Asia Tenggara, menurut dia, Indonesia bisa menjadi basis produksi suku cadang nomor satu kurang dari 10 tahun. Hal ini karena masih banyak yang harus dibenahi, seperti penggunaan bahan bakar euro3, perbaikan infrastruktur yang menyebar.

"Infrastruktur ini juga perlu dijabarkan, karena itu apa yang disampaikan Pak Hatta tadi kan sebenarnya `do the right things`, sedangkan kita sudah harus `do things right`," tegas Bambang.

Hal yang paling akhir untuk dibenahi, menurut dia, yakni ruang APBN yang mendukung untuk industri otomotif. Namun, sebelumnya pemerintah harus membenahi masalah energi, jalan, listrik, dan stabilitas politik yang menjadi payung agar semua yang ditargetkan tercapai.

"2020 bisa tercapai kalau dikerjakan konektifitas tersebut," ujar mantan Ketua Gaikindo ini.

Jepang sebagai produsen terbesar di sini, 90 persen, sadar akan kondisi alamnya setelah adanya gempa dan tsunami besar di Jepang baru-baru ini dan sangat mungkin memindahkan produksi di negara lain. Negara kedua yang mulai melirik Indonesia adalah Korea, dan negara ketiga yang mulai melirik adalah China.

(V002/B012)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011