ProLogium dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters pada Sabtu, mengatakan akan menerima investasi "dua digit" juta euro dari pembuat mobil mewah Jerman yang juga akan mengambil kursi di dewan ProLogium.
Pembuat baterai mengatakan akan menggunakan investasi untuk pengembangan teknologi baterai dan untuk membantu membangun kapasitas produksi di Eropa.
Baca juga: Mercedes-Benz tambah empat model listrik di pasar Korsel
Baca juga: Kendaraan listrik konsep Mercedes EQXX miliki jarak tempuh 620 mil
Para mitra juga menyepakati tonggak sejarah yang melibatkan penggunaan teknologi baterai solid-state di berbagai kendaraan penumpang pada paruh kedua dekade ini, kata ProLogium, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Teknologi solid-state membantu mengurangi ukuran dan berat baterai," kata Chief Technology Officer Mercedes-Benz Daimler AG Markus Shafer, dalam pernyataannya. "Inilah sebabnya kami bermitra dengan perusahaan seperti ProLogium," imbuhnya.
Baterai solid-state menggunakan lapisan tipis elektrolit padat, yang membawa ion lithium di antara elektroda. Mereka dipandang sebagai pengubah permainan potensial untuk kendaraan listrik (EV) karena mereka dapat menyimpan lebih banyak energi, mengisi daya lebih cepat, dan menawarkan keamanan yang lebih besar daripada baterai lithium-ion yang mengandalkan elektrolit cair.
ProLogium telah menjadi produsen baterai terbaru yang bekerja sama dengan Mercedes-Benz, karena produsen mobil Jerman bekerja untuk membuat semua kendaraannya serba listrik pada tahun 2030 dan mengejar ketinggalan dengan pemimpin EV Tesla Inc. Mitra baterai Mercedes-Benz lainnya termasuk Factorial Energy, Sel Otomotif Co dan Farasis Energi.
Ikatan terbaru datang ketika perusahaan sektor EV bersaing untuk mengembangkan baterai generasi berikutnya untuk memangkas biaya dan mengurangi "kecemasan jangkauan".
Pembuat EV Cina NIO Inc Januari lalu mengatakan akan mengirimkan sedan ET7-nya yang dilengkapi dengan paket baterai 150 kilowatt-jam yang menampilkan sel solid-state mulai kuartal keempat tahun 2022.
ProLogium mengatakan pihaknya bertujuan untuk mempercepat pengembangan pabrik baru pada akhir 2022 untuk bergerak menuju produksi massal baterai solid-state-nya.
Pada bulan Oktober, pembuat baterai mengumpulkan 326 juta dolar AS dalam putaran pendanaan terbaru dari investor termasuk Primavera Capital Group dan SoftBank China Venture Capital.
Baca juga: Daimler AG ganti nama jadi Mercedes-Benz, efektif 1 Februari
Baca juga: Be-Benz Day 2022 dihadiri perwakilan dari Malaysia dan Brunei
Baca juga: Sedan Mercedes Benz tabrak empat motor dan dua mobil di Prapanca Raya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022