Jakarta (ANTARA) -
Head of Product Management and Marketing Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Faustina mengingatkan bahwa bus yang akan digunakan sebagai transportasi mudik di libur Lebaran 2023 harus memiliki kondisi prima. Salah satu yang penting dilakukan untuk memastikannya adalah dengan mengecek rem.
 
”Pemilik bus harus melakukan servis rutin untuk menghadapi musim ini, mulai dari pengecekan performa mesin, kekuatan rem, fungsi elektrikal dan fungsi lainnya,” kata Faustina melalui keterangan resmi yang diterima pada Selasa.
 
Jika rem tidak dalam kondisi prima, kendaraan akan kesulitan untuk menghentikan lajunya. Saat pengendara menginjak pedal rem dan laju kendaraan tidak berhenti, maka rem dapat dikatakan mengalami rem blong dan dapat menyebabkan kecelakaan di jalan.
Menurut data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), sebanyak 90 persen kasus kecelakaan dengan bus dan truk terjadi karena masalah di sistem rem.
 
Terdapat banyak faktor yang bisa menyebabkan rem blong. Di antaranya, jika tekanan udara pada sistem rem habis, hingga kanvas rem atau sepatu rem sudah aus dan diameter dalam tromol yang sudah melebihi limit maksimumnya.
 
Rem blong juga dapat terjadi karena penyumbatan dan/atau kebocoran pada selang angin pada sistem rem.
 
Untuk mengantisipasi kondisi rem blong, pengendara dapat melakukan pemeriksaan berkala setelah kendaraan menempuh jarak 10.000km.
 
Pemerintah sendiri secara masif melakukan Ramp Check kepada bus-bus yang akan digunakan pada mudik lebaran. Jika bus sudah ditempel stiker khusus Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), maka bus tersebut sudah layak pakai dan sesuai dengan ketentuan Ramp Check.
Di sisi penyedia kendaraan niaga, DCVI sebagai Agen tunggal Pemegang Merek Mercedes-Benz Bus menghadirkan “Lebaran Rescue 2023” yang terintegrasi dengan program pemerintah “Mudik Aman Berkesan” dari Kementerian Perhubungan.
 
Melalui program tersebut, DCVI akan memberikan dukungan penuh bagi bus Mercedes-Benz yang digunakan sebagai transportasi pemudik. Ada 11 titik layanan selama program berlangsung dari 17-29 April 2023, sehingga apabila terjadi masalah dengan bus Mercedes-Benz di jalanan, sopir bisa menuju service-point terdekat.
 
Selain soal kondisi rem, Faustina juga menegaskan pentingnya pengetahuan dari pengemudi terhadap bus yang dikendarai terutama dalam penggunaan rem.
 
Pengemudi perlu mengetahui bahwa selain memiliki fitur rem utama, ada juga rem tambahan yang bisa dipergunakan untuk membantu mengurangi laju kendaraan serta fitur-fitur lain dalam bus untuk menghindari atau meminimalisir terjadinya kecelakaan.
 
Untuk itu, DCVI memberikan pelatihan kepada pengemudi untuk menambah pengetahuan mereka, seperti pengenalan produk, pelatihan cara berkendara yang ekonomis, dan pelatihan cara berkendara yang aman.

Bus Mercedes-Benz sendiri sudah memiliki antisipasi pencegahan kecelakaan rem blong dengan sistem pengereman full air brake empat sirkuit di setiap unitnya.
 
Bus Mercedes-Benz juga telah dilengkapi dengan rem tanpa keausan yang terdiri dari katup pembocor kompresi dan katup rem gas buang.
Khusus di beberapa model, bus Mercedes-benz dilengkapi dengan rem tambahan yang disebut Retarder dan juga teknologi pengereman yang terbaru yaitu sistem rem elektronik atau EBS (Electronic Brake System) yang sudah dilengkapi dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System) dan ASR (Anti Skid Regulation).

Baca juga: Penting, periksa kondisi ban sebelum melakukan mudik

Baca juga: Tips mudik Lebaran aman dan lancar naik pesawat

Baca juga: Yamaha bagikan tips aman dan nyaman mudik menggunakan sepeda motor
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023