Pabrik itu merupakan dapur produksi untuk berbagai model global Nissan di pasar Eropa, antara lain Nissan C13 Pulsal (Sylphy), NV200, Primastar/Renault Trafic, Navara, Pathfinder, Atleon dan Cabstar/Renault Trucks Maxity.
Sekretaris jenderal serikat pekerja setempat, Pepe Alvarez mengatakan penutupan Pabrik Nissan Barcelona telah "membuat saya sangat sedih."
Baca juga: Nissan akan habiskan Rp253 triliun selama 5 tahun pacu elektrifikasi
Sebelum pandemi melanda, pabrik itu mampu memproduksi 200.000 mobil per tahun untuk berbagai model Nissan. Namun pabrik itu akan diambil alih perusahaan mobil hidrogen asal Belgia, Punch Powertrain NV.
Menurut laporan Catalan News, Punch Powertrain NV akan memproduksi 46.100 mobil hidrogen, mobil listrik dan diesel pada 2025. Target mereka cukup ambisius untuk memproduksi lebih dari 75.000 mobil per tahun pada 2030.
Untuk mempercepat langkah itu, Punch Powertrain akan merekrut sebagian besar mantan karyawan Nissan di Barcelona, yakni sekira 2.000 orang tenaga kerja.
"Sekarang kami harus menemukan pabrik baru untuk melanjutkan aktivitas kami di lokasi ini," kata Alvarez.
Kabar penutupan Pabrik Nissan Barcelona sudah berhembus sejak 2020, saat perusahaan kesulitan menutupi kerugian imbas COVID-19. Namun setelah berdiskusi dengan seluruh pemangku kepentingan, pabrik itu akhirnya bertahan hingga akhir tahun 2021.
Pabrik itu merupakan salah satu fasilitas manufaktur besar yang terbagi dalam tiga wilayah antara lain Sant Andreu, Zona Franca, dan Montcada yang semuanya berbatasan dengan Pelabuhan Barcelona.
Baca juga: Nissan dan JAXA kolaborasi purwarupa penjelajah bulan
Baca juga: Nissan kenalkan Ariya "single seater" berperforma tinggi
Baca juga: 5 perusahaan otomotif di Korsel "recall" 57 ribu kendaraan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021