Tokyo (ANTARA News) - Penjualan kendaraan baru di Jepang termasuk  truk dan bus mengalami penurunan  terbesar  pada bulan April. Hal itu disebabkan gempa dan tsunami yang terjadi pada bulan Maret telah menghantam produksi dan pasokan kepada dealer.

Penjualan mobil baru pada April sebanyak  108.824 unit  atau turun 51 persen dari tahun sebelumnya, ungkap Asosiasi Dealer Otomotif Jepang.

Penurunan itu  adalah yang terbesar sejak  1968. Rekor penurunan sebelumnya 45,1 persen pada Mei 1974 ketika Jepang terguncang  krisis minyak.

Penjualan mobil jatuh pada April karena produsen mobil dipaksa untuk menghentikan  pabrik dengan pasokan komponen mobil terganggu pascagempa dan tsunami yang menghancurkan pada 11 Maret.

Para analis mengatakan kekurangan pasokan komponen mobil dapat berlangsung selama berbulan-bulan.

"Jalur pabrik mulai bergerak lagi tapi mereka belum beroperasi sepenuhnya. Kami kemungkinan akan terus merasakan dampak (dari bencana)," kata juru bicara asosiasi.

Banyak produsen komponen kunci yang berbasis di daerah terparah mengalami kerusakan fasilitas mereka akibat gempa berkekuatan 9,0 skala richter atau tergenang oleh gelombang raksasa.

Penjualan kendaraan Toyota Motor turun 68,7 persen menjadi 35.557 kendaraan pada April. Penjualan kendaraan Nissan Motor jatuh 37,2 persen menjadi 17.413 sedangkan penjualan Honda menukik 48,5 persen menjadi 18.923.
(A026/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011