"Saya pikir, kita butuh 10 tahun lagi untuk melihat armada robotaxi. Mereka tidak akan beroperasi dalam waktu dekat, bahkan dengan sistem penginderaan paling canggih di dunia sekalipun,” Rawlinson yang sempat menjabat kepala engineer Tesla Inc, dilansir Reuters, Sabtu.
Rawlinson mengatakan hal yang membuat robotaxi memerlukan waktu satu dekade lebih lama untuk beroperasi adalah pengembangan perangkat lunak.
"Ada tantangan sulit, tantangan intelektual dalam hal perangkat lunak," katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya, mantan bos Rawlinson di Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa taksi tanpa pengemudi atau robotaxi bisa beroperasi mulai 2020. Pandangan Elon Musk itu terbukti tidak akurat.
Sedangkan pada Rabu (20/10), kepala keuangan Tesla, Zach Kirkhorn, mengatakan sulit untuk memperkirakan kapan robotaxi dapat beroperasi secara massal.
Kendati demikian Tesla sebenarnya sudah memiliki teknologi "Full Self-Driving", sedangkan saingannya, Lucid Air memiliki sedan listrik mewah dengan fitur sensor dan 14 kamera untuk menunjang teknologi mengemudi otonom.
Baca juga: Hyundai siapkan layanan robotaxi tanpa pengemudi
Baca juga: Amazon Zoox rilis angkutan "robotaxi" tanpa supir, begini tampilannya
Baca juga: Mobileye Israel rajut kemitraan "Robotaxi" dengan Al Habtoor UEA
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021