Tokyo (ANTARA News) - Produsen mobil terbesar ketiga Jepang Nissan Motor, Kamis mengatakan, pihaknya menarik lebih dari 2,1 juta mobil global karena sistem kontrol mesin cacat.

Nissan akan menukar bagian yang rusak secara gratis dengan model tertentu. Kecacatan itu mungkin bisa menyebabkan mesin mogok ketika kendaraan sedang melaju, kata perusahaan dalam sebuah laporan kepada kementerian transportasi Jepang.

Di Jepang sendiri, Nissan akan menarik total 834.759 kendaraan dari sembilan model, termasuk Cube, March dan Tiida, diproduksi di dalam negeri antara 2003 dan 2006, kata jurubicara itu seperti dilaporkan AFP.

Nissan juga akan menarik 761.528 kendaraan di Amerika Utara, 354.170 di Eropa dan 194.409 di pasar China dan Taiwan karena masalah sistem yang sama, juru bicara menambahkan.

Tidak ada kecelakaan telah dilaporkan sehubungan dengan masalah itu, juru bicara lain mengatakan, menambahkan: "Kami akan mengganti suku cadang di negara lain juga, mengikuti peraturan masing-masing negara."

Nissan, yang sebagian dimiliki oleh Renault dari Prancis, secara terpisah mengatakan akan menarik 1.399 mobil lainnya di Jepang karena pengelasan tidak memadai pada belakang bantalan per.

Dua set penarikan, diumumkan sesaat sebelum penutupan diperdagangkan Kamis di Bursa Saham Tokyo, tidak segera mempengaruhi saham Nissan, yang naik 0,27 persen karena indeks Nikkei turun 0,22 persen.

Pembuat mobil terkemuka Jepang telah dilanda kesengsaraan penarikan kembali dalam beberapa bulan terakhir.

Toyota, pembuat mobil terbesar di dunia, telah terpukul oleh krisis penarikan global yang telah mempengaruhi lebih dari 10 juta kendaraan di seluruh dunia.

Toyota mengatakan pekan lalu secara sukarela akan menarik lagi 1,5 juta mobil global karena kebocoran minyak rem, sementara Honda mengumumkan penarikan hampir 528.000 kendaraan karena cacat pada silinder.
(A026/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010