"Saat ini Piaggio belum menjual MP3 hibrid di luar Eropa karena masalah teknis. Perlu penyesuaian dari sisi tenaga baterainya," kata Presiden Direktur Sentra Kreasi Niaga (SKN) Nugroho Tjandrakusuma di Jakarta, Sabtu malam.
Ia menjelaskan, cara kerja MP3 hibrid berbeda dengan mobil hibrida, seperti Toyota Prius. MP3 dapat dioperasikan hanya dengan menggunakan baterai.
"Ini adalah hal baru di dunia otomotif Indonesia. Kami akan upayakan tahun depan bisa dijual," kata dia.
SKN kini hanya menjual MP3 bensin 250 cc seharga Rp110 juta per unit. Sedangkan tipe hibrid yang mengusung mesin 125 cc di Eropa dibanderol 8.000-9.000 poundsterling, sekitar Rp133-150 juta per unit.
Sementara itu, penjualan Piaggio sampai Juli 2010 meroket 133 persen menjadi 350 unit, dibanding periode sama tahun lalu sebesar 150 unit.
Dirilisnya skuter otomatik, Zip 100, pada Juli lalu mampu melambungkan penjualan Piaggio.
"Penjualan Zip telah mencapai 110 unit sejak dirilis pada Juli lalu, sedangkan total order yang masuk sekitar 200 unit," kata Nugroho.
Dalam waktu dekat, SKN, kata dia, akan meluncurkan Zip di Bali. Dia berharap Zip dapat menjadi alternatif model skutik selain merek Jepang, seperti Yamaha Mio, Honda Beat dan Scoopy.
SKN menargetkan penjualan Zip yang di Jakarta dilepas Rp18,5 juta dapat mencapai 40 unit per bulan di Bali. Tambahan penjualan Zip akan mendongkrak total penjualan Piaggio menjadi 800 unit pada akhir tahun.
"Tahun lalu penjualan kami sedikit karena ada krisis, yakni 360 unit. Tapi tahun ini penjualan motor membaik," tegas dia.
(R016/B/R010)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Copyright © ANTARA 2010