Pasar utama yang dimaksud Nissan adalah Jepang, China, Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, lapor Reuters, Kamis.
Untuk melancarkan program itu, Nissan akan menggenjot teknologi baterai, termasuk baterai berjenis solid-state, serta terus mengembangkan teknologi e-Power untuk mobil hybrid mereka.
"Kami bertekad membantu menciptakan masyarakat yang netral karbon dan mempercepat upaya global melawan perubahan iklim," kata Chief Executive Officer Nissan, Makoto Uchida.
Rencana Nissan itu sejalan dengan upaya pabrikan otomotif global lainnya yang beralih dari mesin diesel ke mesin listrik maupun hybrid. Jepang bahkan ingin menghapus mobil berbahan bakar minyak pada tahun 2030 untuk beralih ke moda ramah lingkungan.
Baca juga: All-new Rogue mobil pertama Nissan pakai alumunium daur ulang
Baca juga: Subaru kekurangan komponen, pangkas produksi di Jepang dan AS
Baca juga: Pengadilan Tokyo: Ghons sembunyikan nilai gaji yang diterima di Nissan
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021