Menurut Mitsubishi Head Of Sales And Dealer Management Region 2 Dessu Herdianto saat jumpa pers di sela-sela acara #AyoGasTerus Media Adventure 2020, kendaraan itu lebih cocok untuk dikendarai di Indonesia.
"Mitsubishi temanya lebih adventure karena saat ini kendaraan-kendaraan kita yang pertama mulai dari Pajero Sport, Xpander Cross, Triton, Kaeena style dan peruntukannya lebih cocok untuk digunakan sebagai kendaraan yang memadai bagi keluarga untuk eksplorasi alam Indonesia yang indah ini," kata Dessu di Banyuwangi, Senin (3/2).
Selain itu, Brand Ambassador Mitsubishi Indonesia Rifat Sungkar menambahkan bahwa masyarakat Indonesia saat ini cenderung menyukai mobil dengan ground clearance tinggi untuk dapat digunakan di segala medan.
"Dan masyarakat lebih suka ke mobil dengan ground clearance tinggi yang bisa digunakan ke mana saja. Khususnya di Indonesia itu cocok banget so that's why Xpander dibuat dan dirakit di sini," kata Rifat.
"Selain itu, karena infrastruktur Indonesia mungkin belum sebagus negara lain, jadi tuntutan pasarnya emang lebih ke sana, dan itu akan jadi konsentrasi kita ke SUV dan MPV, dan MPV rasa SUV," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, ia pun berpendapat bahwa tren saat ini memang lebih mengarah ke mobil adventure karena dilatarbelakangi oleh transisi menuju kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
"Sekarang tren kita lebih mengarah ke adventure. Pas studi ke Jepang dijelaskan bahwa perpindahan ke mobil sport itu lebih ke transisi menuju mobil EV," pungkas Rifat.
Sementara itu, sebagai bagian dari rangkaian peluncuran kendaraan terbarunya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak para jurnalis untuk menguji langsung performa dan fitur unggulan dari Xpander Cross, Outlander PHEV, Eclipse Cross, dan New Triton dalam acara #AyoGasTerus Media Adventure 2020 rute Surabaya menuju Banyuwangi.
Baca juga: Mitsubishi tawarkan cek gratis dan diskon suku cadang di musim hujan
Baca juga: 10 merek mobil terlaris Indonesia
Baca juga: Di Davos, Bahlil bahas rencana ekspansi Mitsubishi Rp2,1 triliun
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020