Baca juga: Limusin Aurus Senat, mobil Kepresidenan Rusia yang gantikan Mercedes
"Selama ini kita hanya melayani goverment to goverment, kita yang membantu untuk spesifikasinya. kalau orang umum juga bisa beli nanti akan ada di mana-mana dong," kata Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Indonesia, Hari Arifianto kepada awak media di Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/1).
Hari mengatakan, bahwa daya beli masyarakat Indonesia untuk kendaraan mewah itu cukup tinggi. Ia juga mengatakan bahwa kendaraan yang harganya mencapai puluhan miliar juga banyak beredar di jalanan umum di Indonesia.
"Karena kan mobil yang harga puluhan miliar juga banyak beredar di sini kan, karena mobil ini requirement nya juga khusus untuk kepala negara jadi kita tidak jual untuk umum," kata Hari
Baca juga: Mercedes-Benz pastikan layanan terbaik untuk mobil kepresidenan
Dia juga menegaskan, meskipun konsumen ada yang memesan kendaraan yang hanya memiliki fitur anti peluru pun, pihak dari Mercedes-Benz harus melakukan survei yang sangat ketat agar nantinya tidak disalah gunakan mobil tersebut dan juga tidak bisa sembarang orang memiliki fitur keamanan yang canggih itu.
"Tidak juga sih ya, karena itu requirement nya sangat ketat, karena setiap pemesanan kendaraan itu pasti di audit. Jadi, mereka di survei sebelumnya jadi kita tidak bisa menjual mobil ke sembarang orang dan itu juga berlaku untuk kendaraan biasa," tegas Hari
Mobil Mercedes-Benz S 600 Guard yang sudah tiba di kompleks istana negara itu tiba dengan perkiraan yang lebih cepat dari jadwal yang diumumkan sebelumnya, yakni enam bulan dari pengumuman lelang sejak Agustus 2019.
"Setahu saya sih harusnya sudah, tapai tanggal pastinya saya belum tahu," jelas Hari
Mercedes-Benz enggan memberikan lebih banyak informasi mendetil untuk spesifikasi mobil dinas yang nantinya akan dipakai oleh Jokowi, karena menyangkut keamanan dari kepala negara.
"Bukan apa-apa yang kita khawatir adalah informasi ini tidak bisa dibuka ke publik karena kan menyangkut keselamatan dan keamanan kepala negara. Kita tentunya tidak mau ada kenapa-napa nantinya," tutur Hari.
Baca juga: Teka-teki mobil kepresidenan Emmanuel Macron: Renault atau Peugoet?
Baca juga: Bagi-bagi sepeda dan mobil mogok Pak Jokowi
Baca juga: Selintas mobil RI 1 dari masa ke masa
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020