Jakarta (ANTARA) - Kendaraan bermesin diesel, Isuzu Panther dan Ford Everest dilirik konsumen di gerai penjualan mobil bekas, terutama setelah periode banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.

Handy, pemilik gerai mobil bekas Handy Autos di Blok M Square menyatakan permintaan mobil bekas naik pada awal 2020, terutama setelah bencana banjir.

Ia tidak merinci angka penjualan selama periode itu, namun ia memastikan bahwa mobil bermesin diesel lebih cepat terjual selama periode setelah banjir.

"Yang menanyakan mobil bekas bermesin diesel sih ramai, terlebih setelah banjir kemarin itu," kata Handy di lantai parkir atas Blok M Square, Rabu.

Baca juga: DFSK pasarkan kendaraan niaga varian bensin dan diesel

Baca juga: Toyota New Hilux Single Cabin Diesel pakai mesin baru


Ia menyatakan, mobil diesel yang banyak dicari adalah Isuzu Panther dan Ford Everest karena harganya Rp100 juta - Rp140 juta. Isuzu Panther juga banyak dicari setelah viral di dunia maya bahwa kendaraan itu dapat menerobos banjir.

"Kalau di kita yang sedang ramai dicari itu Isuzu Panther Touring, kemarin laku Rp88 juta sama Ford Everest juga laku," kata Handy.

Menurut dia, meski banyak yang mencari kendaraan diesel, namun harga mobil jenis tidak mengalami kenaikan. Sebaliknya sempat turun pada awal tahun.

"Kalau dari harga sih stabil saja. Malah biasanya awal tahun itu agak turun harga kendaraan bekas. Saya jual Ford Everest XLT AT itu kemarin Rp148 juta," jelas Handy.

Baca juga: Hasil uji biosolar B30 akan dilaporkan ke Jokowi bulan depan

Baca juga: Keunggulan biosolar B30


Beda Segmen

Segmen konsumen kelas menengah ke atas condong berburu mobil diesel di kelas Toyota Fortuner atau Pajero Sport.

"Saat ini, di kelas menengah ramai konsumen mencari mobil Pajero Dakar 4x2 dan Fortuner VRZ TRD. Kemarin saya jual VRZV TRD cuma butuh lima hari, biasanya enggak seperti itu," tutur Handy.

Menurut Handy, konsumen menyukai kendaran diesel karena ketangguhan mesin, irit bahan bakar dan ongkos perawatan yang tidak menguras kantong.

Kendaraan bermesin diesel memiliki sistem in-take udara yang berbeda sehingga tidak mudah kemasukan air saat mobil melintasi genangan.

"Sistem udara masuk sedemikian tidak mudah nyedot air dan posisi saringan udara juga tinggi dan sistem sealed kelistrikannya bagus," jelas Product Expert Astra Isuzu Indonesia, Totok Giyanto saat dihubungi oleh Antara beberapa waktu lalu.

"Sistem pembakaran mesin diesel tidak memerlukan pengapian sehingga membuat sistem kelistrikan tidak sekompleks mesin bensin yang memerlukan sistem busi sehingga lebih rawan terkendala dengan air," jelas Totok.

Baca juga: Isuzu Panther generasi baru belum juga muncul, kenapa?

Baca juga: Isuzu akan tambah varian terbaru MU-X pada 2020



 
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020