Jakarta (ANTARA) - Nokia menyatakan akan mengakhiri sengketa hak paten dengan pabrikan otomotif, termasuk Daimler, dan beberapa perusahaan komponen lainnya terkait penggunaan teknologi selular dan swakemudi.

Dilansir Reuters pada Minggu (1/12), seorang sumber mengatakan bahwa perusahaan gawai asal Finlandia itu sudah merumuskan proposal berisi daftar biaya terkait lisensi, namun mereka tidak mengungkap rinciannya.

Baca juga: Daimler putar otak kurangi biaya produksi

Langkah Nokia dalam mempertahankan lisensi mengundang Komisi Eropa untuk melakukan investigasi karena perusahaan itu dikhawatirkan sudah menyalahgunakan wewenangnya.

Sejumlah perusahaaan teknologi dan otomotif bersengketa hak paten dengan Nokia terkait penggunaan teknologi pada sistem navigasi, komunikasi antarkendaraan, selular, dan mobil swakemudi.

Daimler, Bury Technologies, pembuat suku cadang Jerman Continental, Valeo dari Prancis dan pembuat chip Gemalto pernah mengeluh kepada Komisi Eropa terkait biaya yang ditagih Nokia atas hak paten itu.

"Nokia bekerja dengan cara konstruktif untuk menyelesaikan perselisihan komersial terkait lisensi teknologi seluler standar kami," kata Nokia dalam sebuah pernyataan.

"Tujuan kami adalah agar teknologi-teknologi itu diadopsi secara luas di banyak industri berbeda, untuk memberi manfaat bagi konsumen dan pelanggan di seluruh dunia," katanya kepada Reuters melalui email.

Daimler menolak berkomentar secara khusus tentang proposal Nokia tetapi seorang juru bicara mengatakan, "Kami ingin klarifikasi tentang bagaimana pentingnya hak paten standar telekomunikasi dilisensikan dalam industri otomotif."

"Sejauh ini Nokia menolak secara komprehensif dan secara langsung untuk memberikan lisensi kepada pemasok kami," kata dia.


Baca juga: Daimler beli saham Torc Robotics untuk truk swakemudi

Baca juga: Daimler-Bosch segera ujicoba armada swakemudi Robo-taxis

Baca juga: Mobil swakemudi lebih pantas untuk angkutan, kata bos Robotaxis
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019