Jakarta (ANTARA News) - Sepeda motor petualang atau trail menggunakan ban depan dengan ukuran lebih besar ketimbang diameter ban belakang, guna menahan guncangan saat melintasi jalanan bergelombang.
Ibnu Baskoro dari Departemen Training Sales PT Sumi Rubber Indonesia menjelaskan bahwa ukuran lingkar ban depan yang lebih besar dapat meredam kejut, sedangkan ban belakang didesain lebih kecil berfungsi membantu kelincahan motor saat berbelok.
"Jadi filosofi (sepeda motor) offroad itu ban depan memang lebih besar, sebab untuk meredam kejutnya adalah dari ban depan. Sedangkan ban belakang membantu saat belok," kata Ibnu, Jumat (22/2).
Baca juga: Tips berlatih freestyle motor trail
Baca juga: Tips berlatih freestyle motor trail
Ia juga menjelaskan bahwa ukuran suspensi (travel shock) depan pada motor trail didesain lebih panjang untuk mengakomodir ukuran roda yang besar.
Kombinasi ukuran itu diklaim turut menunjang kestabilan bermanuver saat sepeda motor melibas jalanan offroad yang bergelobang bahkan curam.
"Dengan travel shock depan yang lebih panjang dibandingkan motor onroad, tentu membutuhkan diameter roda yang lebih besar. Itu juga supaya melibas (jalan) lebih mudah. Sedangkan motor biasa ukuran depan dan belakang umumnya sama karena sudut kemiringannya saat menikung berbeda dengan motor trail," jelas dia.
Sebagai informasi, motor petualang memang memiliki ukuran ban depan-belakang yang berbeda. Honda CRF 150L menggunakan ukuran 21 pada depan dan ukuran 18 pada belakang. Adapun Kawasaki KLX 150 memakai ukuran 19 pada depan dan 16 pada belakang.
Baca juga: Periksa hal ini sebelum menjelajah dengan motor trail
Baca juga: Situbondo kenalkan wisata lewat komunitas "motor trail"
Baca juga: Gaya "sporty" Presiden Jokowi kendarai motor trail
Baca juga: Periksa hal ini sebelum menjelajah dengan motor trail
Baca juga: Situbondo kenalkan wisata lewat komunitas "motor trail"
Baca juga: Gaya "sporty" Presiden Jokowi kendarai motor trail
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019