Langkah itu diambil pemilik sedan Ford lantaran kecewa atas pengumuman perusahaan pada April lalu, yang berencana membatalkan peluncuran sebagian besar modelnya di AS untuk berfokus pada penjualan mobil berjenis crossover.
Bahkan, model Ford Focus akan ditawarkan sebagai hatchback dengan ukuran yang lebih tinggi agar terlihat seperti crossover kompak.
Konsekuensi keputusan tersebut memang belum terlihat, tetapi studi terbaru menunjukkan pemilik sedan Ford akan kecewa jika hal itu benar-benar terjadi.
Jika sebagian besar pemilik sedan Ford ingin pindah ke merek lain, tercatat hanya 10 persen yang mengatakan ingin memiliki mobil crossover.
Yang menarik, lima persen responden akan membeli Mustang, dan tiga persen mengincar truk Ford. Kendati survei itu hanya melibatkan 104 orang sampel, namun hasilnya mungkin bisa saja membuat Ford cemas.
"Ford punya beberapa pekerjaan yang harus dilakukan guna menyampaikan pesan yang jelas kepada pemilik kendaraan, jika mereka ingin menjaga konsumennya," kata Michelle Krebs, analis eksekutif penjualan mobil Autotrader. "Mereka perlu melakukan edukasi."
Saat ini Ford berjuang mempertahankan mayoritas pemilik sedan menyusul penjualan mobil segmen menengah di AS yang turun sekitar 14 persen hingga Juli tahun ini, dan penjualan mobil kecil juga turun sekitar 12 persen.
Hal itu menunjukkan bahwa kendaraan dengan ukuran yang lebih besar, termasuk crossover, mungkin lebih menarik pelanggan untuk saat ini.
Ford sempat mempertahankan keputusan itu dengan mengklaim bahwa tidak menguntungkan jika terus menjual sedan AS, kendati mereka tidak menunjukkan angka penjualan tersebut, demikian dilansir berbagai sumber.
Baca juga: Ford Mustang yang ini harganya Rp1,9 miliar
Baca juga: Ford produksi Mustang ke-10 juta, suguhkan 460 tenaga kuda
Penerjemah: Chairul Rohman
Copyright © ANTARA 2018
Copyright © ANTARA 2018