Terjadinya masalah ini disebabkan oleh pemrograman perangkat lunak yang tidak tepat pada robot pengelasan, kata Subaru.
Dari seluruh kendaraan yang berpotensi terkena dampak, hanya sembilan unit yang telah terjual. Sisanya masih berada di diler-diler dan juga dalam perjalanan, kata Subaru.
Baca juga: Subaru perkenalkan varian XV - STI Performance Edition
"Jika beberapa lasan di sekitar pilar B terlewati, kekuatan kendaraan dapat berkurang, sehingga berpotensi meningkatkan risiko cedera bila terjadi kecelakaan," kata seorang juru bicara Subaru mengatakan kepada Consumer Reports.
"Inilah mengapa kami mengganti kendaraan dan tidak memperbaikinya," kata dia seperti dilansir Consumer Reports.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018