Jakarta (ANTARA) - Toyota terus melancarkan beragam solusi untuk mencapai karbon netral dengan melakukan kolaborasi antar perusahaan otomotif. Yang terbaru, Toyota global menjalin kerja sama dengan Subaru dan juga Mazda guna menciptakan mesin yang ramah lingkungan.
"Mencapai masyarakat netral karbon adalah tantangan yang harus dilakukan oleh seluruh industri dan masyarakat Jepang secara keseluruhan. Saat kami terus menyempurnakan teknologi elektrifikasi, kami akan terus menyempurnakan teknologi elektrifikasi,” ucap ketiga petinggi perusahaan tersebut dalam laman resmi Toyota, Rabu.
Oleh karena itu, Toyota sebagai perusahaan raksasa di industri otomotif akan senantiasa terus menghadirkan berbagai kendaraan yang menarik dan juga ramah lingkungan untuk konsumennya.
Baca juga: 4 perusahaan Jepang berkolaborasi ciptakan bahan bakar netral karbon
“Kami akan terus menawarkan mobil menarik kepada pelanggan dengan menyempurnakan mesin pembakaran internal untuk era elektrifikasi dan memperluas kemungkinan multi-pathway untuk mencapai netralitas karbon,” kata Presiden, Anggota Dewan Direksi dan CEO, Toyota Motor Corporation.
Upaya kolaborasi yang saat ini menjadi lumrah di industri otomotif, menjadi bukti keseriusan perusahaan-perusahaan tersebut untuk menciptakan sebuah teknologi yang menghasilkan kendaraan jauh lebih ramah lingkungan yang dapat dijadikan pilihan bagi konsumennya.
Dalam upaya dekarbonisasi, ketiga perusahaan tersebut berfokus pada karbon sebagai musuh dan berupaya memperluas pilihan dengan bertindak penuh semangat dan tujuan yang sama.
Baca juga: Toyota berencana investasi Rp8,5 triliun di pabrik Texas
Dengan mesin generasi berikutnya, ketiga perusahaan akan berupaya untuk tidak hanya meningkatkan kinerja mesin yang berdiri sendiri namun juga mengoptimalkan integrasi mereka dengan unit penggerak listrik, dengan memanfaatkan keunggulan masing-masing mesin.
Mesin terbaru ini diklaim oleh perusahaan tersebut memiliki efisien dan juga tenaga yang bisa diandalkan. Mesin baru ini juga akan merevolusi kemasan kendaraan menjadi lebih kompak dibandingkan model yang sudah ada.
Mesin yang memiliki ukuran lebih kompak ini memungkinkan kap mesin menjadi lebih rendah lagi, meningkatkan kemungkinan desain dan kinerja aerodinamis sekaligus berkontribusi pada efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Baca juga: Toyota berencana pakai platform BYD untuk 3 model PHEV di China
Pembangunan mesin ini juga sudah menekankan kepatuhan terhadap peraturan emisi yang semakin ketat saat ini di berbagai negara. Pada saat yang sama, mesin baru ini akan kompatibilitas dengan berbagai alternatif, termasuk bahan bakar elektronik (bahan bakar sintetis), biofuel, dan hidrogen cair.
“Untuk memberikan beragam pilihan kepada pelanggan kami guna mencapai netralitas karbon, kita perlu menghadapi tantangan dalam mengembangkan mesin yang selaras dengan lingkungan energi masa depan,” jelas Direktur Perwakilan, Presiden dan CEO, Subaru, Atsushi Osaki.
“Ketiga perusahaan, yang memiliki aspirasi yang sama, akan menyempurnakan teknologi mesin melalui kompetisi persahabatan,” kata dia.
Sebagaimana diketahui, Toyota memiliki sekitar seperlima saham dari jenama Subaru dan sekitar 5 persen menaruh saham di Mazda.
Baca juga: IMI dukung Toyota GR Indonesia berlaga di kancah internasional
Baca juga: The Stones Hotel dan TMMIN hadirkan "shuttle" ramah lingkungan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024