Frankfurt (ANTARA News) – Produsen mobil sport Jerman Porsche, Senin (5/2), mengatakan pihaknya akan melipatgandakan investasi dalam upaya menelektrifikasikan seluruh atributnya sebelum 2022, saat perusahaan induk Volkswagen tengah menghadapi skandal lingkungan dan tantangan baru dari luar negeri.
Perusahaan yang berbasis di Stuttgart itu mengatakan akan mengalokasikan lebih dari enam miliar euro (sekitar Rp100,9 triliun) untuk mengembangkan mobil hibrida bertenaga baterai dalam lima tahun mendatang.
Dari tiga miliar euro (sekitar Rp50,4 triliun) tambahan yang dialokasikan, sekitar 500 juta euro (sekitar Rp8,41 triliun) akan digunakan untuk mengembangkan kendaraan listrik andalan Porsche yang dikenal sebagai Mission E, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada akhir 2019.
Sekitar satu miliar euro (sekitar Rp16,8 triliun) dari data tunai tambahan itu akan dialokasikan untuk mengembangkan versi listrik dan hibrida dari model yang sudah ada, "beberapa ratus juta euro" akan digunakan untuk perluasan lokasi, dan sekitar 700 juta euro (sekitar Rp11,7 triliun) untuk membangun jaringan stasiun pengisian cepat untuk kendaraan listrik.
Investasi mereka pada mobil listrik merupakan bagian dari upaya luas grup Volkswagen untuk mempercepat pengenalan kendaraan bertenaga baterai.
Kepala eksekutif Porsche, Oliver Blume, mengatakan kepada kantor berita DPA bahwa, meski biaya pembuatan mobil listrik meningkat, anak perusahaan itu akan berusaha mempertahankan margin operasionalnya sebesar 15 persen dalam jangka panjang, demikian AFP.
Copyright © ANTARA 2018