Jakarta (ANTARA News) - Toyota Motor Corp menunjukkan keseriusan komitmennya dalam mengembangkan kendaraan listrik, dan berupaya menjadi pesaing perusahaan teknologi Amerika Serikat, Tesla, yang sudah meluncurkan beberapa mobil listrik dari model sedan sport hingga truk.
Langkah Toyota itu mematahkan persepsi global bahwa raksasa otomotif Jepang itu telah mengambil jalan yang berbeda dari produsen otomotif global lainnya.
Toyota mengumumkan pada 18 Desember bahwa seluruh model kendaraannya akan tersedia dalam versi listrik pada 2025, dan menetapkan target penjualan 5,5 juta kendaraan listrik pada 2030.
Pada 2025, produsen mobil itu akan membuat versi kendaraan listrik dari setiap model Toyota dan Lexus, atau setidaknya akan tersedia pilihan yang mencakup mobil listrik penuh, plug-in hybrid, sel bahan bakar, atau hibrida.
Lebih dari 10 model baterai kendaraan listrik akan tersedia di seluruh dunia pada awal 2020. Sampai akhir dekade 2020, lini kendaraan bermesin plug-in hibrida akan diperluas.
Mobil penumpang maupun niaga bertenaga listrik pun akan diperluas selama periode tersebut. Mobil bermesin hibrida akan dikembangkan lebih lanjut melalui Toyota Hybrid System II.
Semuanya terikat ke Toyota Environmental Challenge 2025 guna mengantisipasi dampak pemanasan global, polusi udara, serta keterbatasan sumber daya alam dan energi.
Beberapa pengamat otomotif dan pakar media menilai Toyota terlalu fokus pada kendaraan hibrida dan mobil berbahan bakar hidrogen, padahal publik dan pemerintah condong pada mobil listrik.
Selain itu terjadi kerenggangan antara Toyota dan Tesla saat pabrikan kendaraan asal Jepang itu melepas sahamnya di Tesla pada Juni 2017.
Toyota merupakan investor awal di Tesla. Kedua perusahaan bekerja sama dalam membangun drivetrain listrik Tesla ke dalam kendaraan sport listrik Toyota RAV4.
Toyota sebenarnya punya posisi unik di industri otomotif karena memiliki semua produk dari beragam basis teknologi, mulai dari mobil listrik, plug-in hybrid, mobil berbahan bakar hidrogen, hingga hibrida seperti Toyota Prius.
Produsen mobil itu juga bergerak cepat dalam program mobil listrik. Pada akhir 2016, Presiden dan CEO Akio Toyoda mengumumkan akan memimpin sebuah kelompok eksekutif yang mengawasi semua produk kendaraan listrik yang akan diluncurkan.
Tahun ini perusahaan mengungkapkan telah menjajaki pengembangan baterai solid-state yang mampu membuat mobil listrik melaju lebih jauh, sehingga persaingan mobil listrik semakin kompetitif dan menarik bagi konsumen, demikian laporan USA Today.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017