Jakarta (ANTARA) - Meskipun adopsi kendaraan listrik terjadi lebih lambat daripada yang diantisipasi oleh banyak produsen mobil, mereka telah meninggalkan kendaraan sel bahan bakar. Namun, Toyota belum siap untuk menyerah dan akan memamerkan sejumlah pengembangan terkait hidrogen di Japan Mobility Show Bizweek 2024.
Berita besarnya adalah Toyota akan memperkenalkan cartridge hidrogen portabel berbentuk kapsul di Jepang untuk pertama kalinya, lapor Carscoops, Selasa (8/10).
Seperti namanya, produsen mobil ini mampu mengurangi ukuran dan berat tangki hidrogen untuk membuatnya portabel (mudah dibawa).
Hal ini bertujuan untuk menjadikan hidrogen sebagai yang mereka sebut “sumber energi yang familiar dan aman dan dapat digunakan dalam berbagai situasi sehari-hari”.
Baca juga: BMW dan Toyota perluas kemitraan ciptakan mobil hidrogen
Baca juga: Proyek sel bahan bakar Toyota mulai berproduksi di Beijing
Kapsul hidrogen dibayangkan memiliki sejumlah kegunaan seperti menyalakan sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik atau untuk memasak dengan membakar gas hidrogen.
Berbicara tentang yang terakhir, Toyota bekerja sama dengan Rinnai Corporation untuk mengembangkan kompor bertenaga hidrogen.
Yang lebih menarik lagi, Toyota membayangkan bahwa kapsul hidrogen dapat digunakan seperti baterai AA raksasa.
Seperti yang terlihat pada salah satu gambar, pemilik FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) dapat menukar wadah untuk "mengisi bahan bakar". Tampaknya perusahaan juga melihat kapsul hidrogen portabel sebagai cara untuk memberi daya pada bangunan dan pos-pos terpencil.
Baca juga: Toyota dituduh berusaha memonopoli pasar bahan bakar hidrogen
Baca juga: Intip cara kerja Toyota Mirai berbahan bakar hidrogen di xEV Center
Selain kapsul hidrogen, Toyota juga akan memamerkan mobil balap GR Corolla bertenaga hidrogen. Mobil ini telah berkompetisi dalam balapan ketahanan sejak tahun 2023.
Terakhir, produsen mobil ini juga akan menampilkan “sistem penyimpanan energi sapuan” yang menggunakan baterai yang dipulihkan dari kendaraan listrik yang sudah habis masa pakainya.
Toyota mengatakan bahwa berbagai jenis baterai bekas dengan tingkat kerusakan yang berbeda dapat digunakan kembali untuk memaksimalkan kapasitas penyimpanan energi yang tersisa dari setiap baterai.
Mereka juga menyebut akan berkontribusi pada pasokan listrik yang stabil dan penyebaran energi terbarukan yang dikombinasikan dengan tenaga surya, angin, dan sistem pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.
Baca juga: Hidrogen jadi alternatif kendaraan ramah lingkungan masa depan
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024