Sydney (ANTARA News) - Industri otomotif di Australia yang telah berjalan hampir 100 tahun lamanya terpaksa berakhir pada hari ini setelah GM Holden Ltd, bagian dari produsen mobil Amerika Serikat General Motors (GM), menutup pabrik di Australia Selatan kemudian memindahkan lokasi perakitan mereka ke tempat yang lebih murah.

Penutupan pabrik itu terjadi setahun setelah Toyota Motor Corp dan Ford Motor Co memutuskan untuk menutup pusat produksi yang membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan.

Masalah ini akan menambah tekanan pada pemerintah untuk membuka peluang pekerjaan baru untuk bekas karyawan manufaktur tersebut menjelang pemilihan umum federal pada 18 bulan kedepan.

"Akhir dari Holden yang membuat mobil di Australia, adalah hari yang sangat menyedihkan bagi para pekerja dan setiap orang Australia. Ini adalah akhir dari sebuah era," kata Malcolm Turnbull Perdana Menteri Australia wartawan dalam sebuah briefing reguler pada Jumat, dilansir Reuters.

"Semua orang punya cerita tentang Holden," katanya.

Turnbull berupaya mengurangi dampak dari penurunan industri otomotif dengan menjadikan wilayah Australia Selatan sebagai pusat industri pertahanan.

Pemerintah berencana meningkatkan belanja pertahanan hampir sebesar  23,52 miliar dolar AS pada tahun 2022, dengan memproduksi armada kapal pengawal, kapal induk lapis baja dan kapal selam di Australia Selatan.

John Camillo, sekretaris serikat buruh manufaktur Australia di Australia Selatan, mengatakan penutupan pabrik itu menciptakan sekira 2.500 pengangguran baru yang membutuhkan upaya dari pemerintah untuk membuka kesempatan bekerja.

"Mereka perlu dilatih kembali agar bisa bekerja di bidang pertahanan, pertambangan, kedirgantaraan, karena kami akan membangun kapal," kata Camillo kepada wartawan di luar pabrik GM Holden .

Camillo bergabung di luar pabrik bersama ratusan pekerja dan pecinta mobil yang berkumpul untuk menyambut mobil terakhir yang diproduksi Holden, demikian Reuters.
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2017