Langkah itu sejalan dengan semangat dan komitmen Toyota Indonesia mempercepat ketersediaan tenaga ahli di bidang otomotif dengan target 1.000 tenaga kerja bersertifikasi dalam 10 tahun mendatang.
"Sejalan dengan Toyota Way Continuous Improvement, Toyota Indonesia selalu memberikan perbaikan terus-menerus dalam hal pengembangan SDM, salkah satunya dengan mencetak tenaga ahli yang mumpuni tidak hanya dari D1, namun kami tingkatkan melalui lulusan D2," kata Direktur Administasi, Corporate dan External Affairs PT TMMIN, Bob Azam, di Karawang, Jawa Barat, Rabu,
"Penambahan program studi program D2 ini kami harapkan menjadi pendukung akan pemenuhan kebutuhan SDM lokal berkualitas global di Indonesia," sambung Bob.
(Baca: Toyota Indonesia Akademi cetak 32 tenaga bersertifikasi otomotif)
Program pendidikan D2 Teknik Produksi Kendaraan Roda Empat merupakan pengembangan dari program D1 yang diawali dengan mata kuliah dasar umum, keahlian dasar dan praktik lapangan, budaya industi, karakuri (alat bantu produksi buatan anak bangsa yang memanfaatkan grafitasi), dan logisitik.
Program D1 ditempuh selama satu tahun, program D2 akan ditambah program pemagangan dan tugas akhir selama 1 tahun.
Jika angkatan kedua TIA telah menyelesaikan masa studi, maka angkatan ketiga TIA yang terdiri dari 64 siswa dari 30 SMK yang tersebar dari 21 kota dan 12 provinsi akan memasuki masa pembelajaran.
Pengembangan fasilitas
Toyota Indonesia menujukkan keseriusannya untuk menciptakan tenaga kerja bersertifikasi dengan menggelontorkan dana sebesar Rp70 miliar hingga 2018 serta menambah area sebesar 1.000 m persegi.
Perluasan gedung TIA tahap kedua yang selesai pada Mei 2017 tentunya memberikan penambahan fasilitas di antaranya gedung lantai dua untuk perpustakaan buku-buku pendidikan otomotif manufaktur dan pelajaran lainnya.
Peningkatan kapasitas siswa juga didukung dengan keberadaan computer dan technical drawing serta dojo karakuri yaitu kelas khusus untuk mempelajari sistem produksi Toyota hingga logistik internal. TIA juga menambah ruang kelas dengan kapasitas mencapai 300 siswa yang difungsikan sebagai auditorium hall.
Dalam empat tahun terakhir, Toyota Indonesia yang terdiri dari TMMIN dan TAM mengembangkan dan menjalankan empat pusat pelatihan dan pendidikan yaitu Toyota Learning Center (TLC) di tiga lokasi dan Toyota Technical Center (TTC) guna meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan karyawan Toyota Indonesia.
Jika angkatan kedua TIA telah menyelesaikan masa studi, maka angkatan ketiga TIA yang terdiri dari 64 siswa dari 30 SMK yang tersebar dari 21 kota dan 12 provinsi akan memasuki masa pembelajaran.
Pengembangan fasilitas
Toyota Indonesia menujukkan keseriusannya untuk menciptakan tenaga kerja bersertifikasi dengan menggelontorkan dana sebesar Rp70 miliar hingga 2018 serta menambah area sebesar 1.000 m persegi.
Perluasan gedung TIA tahap kedua yang selesai pada Mei 2017 tentunya memberikan penambahan fasilitas di antaranya gedung lantai dua untuk perpustakaan buku-buku pendidikan otomotif manufaktur dan pelajaran lainnya.
Peningkatan kapasitas siswa juga didukung dengan keberadaan computer dan technical drawing serta dojo karakuri yaitu kelas khusus untuk mempelajari sistem produksi Toyota hingga logistik internal. TIA juga menambah ruang kelas dengan kapasitas mencapai 300 siswa yang difungsikan sebagai auditorium hall.
Dalam empat tahun terakhir, Toyota Indonesia yang terdiri dari TMMIN dan TAM mengembangkan dan menjalankan empat pusat pelatihan dan pendidikan yaitu Toyota Learning Center (TLC) di tiga lokasi dan Toyota Technical Center (TTC) guna meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan karyawan Toyota Indonesia.
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017