Karawang (ANTARA News) - Toyota Indonesia Akademi (TIA), sebagai akademi manufaktur otomotif dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), meluluskan sebanyak 32 siswa angkatan kedua Diploma 1 (D1) jurusan Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Program ini sebagai perwujudan keinginan Toyota Indonesia untuk mencetak sebanyak 1.000 tenaga ahli bersertifikasi dalam 10 tahun mendatang.

Kelulusan 32 siswa-siswi itu ditandai dengan pemberian sertifikat dan medali penghargaan oleh Presiden Direktur PT TMMIN sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan TIA Warih Andang Tjahjono.

"Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan berbagai pengembangan dan investasi di bidang industri, tentunya kondisi ini menuntut keberadaan tenaga terampil yang siap terjun langsung ke dunia kerja," kata Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono di Karawang, Rabu.

"Kehadiran TIA yang memiliki konsep pendidikan 70 persen praktik dan 30 persen teori menghasilkan SDM dengan keahlian spesifik dan teruji guna mendikung program pemerintah dalam menyediakan tenaga terampil dan bersertifikasi," ujarnya menambahkan.

Proses pembelajaran di TIA ditujukan untuk memenuhi kesenjangan link and match antara ketersediaan tenaga ahli dan kebutuhan industri, sehingga para lulusan itu mampu menjawab tantangan akan peningkatan kualitas tenaga ahli bersertifikasi di bidangnya masing-masing.

Selain itu, keberadaan TIA ditujukan guna mendukung program serta cita-cita pemerintah menyediakan SDM yang kompeten dengan keahlian yang spesifik.

Kelulusan siswa-siswi TIA yang diselenggarakan di Auditorium Hall TIA Karawang 3 ini juga dihadari perwakilan Koordinator Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) Wilayah IV Jawa Barat Serta Perwakilan Polman Bandung yang didampingi sejumlah manajemen TMMIN dan perwakilan Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang.

Lulusan TIA angkatan kedua telah diakui secara resmi oleh pemerintah dengan adanya sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang membuktikan lulusan itu memiliki keunggulan dan kompetensi teknik pemeliharaan mesin otomasi yang teruji dan siap berkarya di dunia kerja.

Adapun dalam proses menjadi lulusan TIA, para siswa harus melewati proses yang panjang yang diawali dengan penyaringan terhadap 500 kandidat dari seluruh SMK di Indonesia, terutama dari wilayah Karawang sebagai lokasi fasilitas TMMIN.

Setelah melalui proses seleksi akademik dan wawancara, sebanyak 32 siswa dari 16 kota dan sembilan provinsi berhak memngikuti pendidikan dengan sistem sekolah asrama tanpa dibungut biara pendidikan.

Para siswa diberikan fasilitas belajar tanpa dipungut biaya agar mereka fokus menempuh pendidikan sehingga pengembangan kemampuan manufaktur otomotif dapat tercapai tercapai secara maksimal.

Pewarta:
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017