Arie Christopher selaku CEO Ferrari Jakarta mengungkapkan kendati penjualan Ferrari bisa dikatakan positif, namun pihaknya masih mempelajari peluang untuk terus mengembangkan pasar.
"Kalau ekspansi, saya rasa belum ada rencana apa-apa karena tahun lalu kami baru membuka service center di Surabaya. Tahun ini kami masih fokus mengembangkan pasar di Jakarta dan luar Jakarta," kata Arie Christopher di Jakarta, Selasa (13/6).
Ketika ditanya apakah Ferrari akan menambah jaringan dealer pada tahun ini, Arie menjawab, "belum ada ".
Selain itu, Ferrari Jakarta mengakui bahwa ada potensi penjualan dari pasar luar Pulau Jawa. Namun Arie menegaskan bahwa pihaknya tetap berkonsentrasi untuk mengembangkan pasar di Pulau Jawa.
"Saat ini pasar dari luar Pulau Jawa memang ada, tapi memang kita masih fokus di Pulau Jawa dulu," katanya.
Ia pun optimistis penjualan Ferrari di Indonesia akan sesuai dengan rencana seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian di Indonesia.
"Kami menyikapi optimistis karena pertumbuhan ada meskipun sama-sama kita ketahui dalam dua-tiga tahun belakangan melambat. Tapi kami tetap optimistis dan Ferrari Jakarta masih berjalan sesuai rencana," kata dia.
Arie yang belum mau menyebutkan angka penjualan Ferrari pada tahun ini mengatakan salah satu strategi Ferrari Jakarta dalam menarik minat konsumen adalah melalui pendekatan secara personal.
"Kami menganggap bahwa konsumen Ferrari adalah keluarga. Kami tak pernah anggap mereka konsumen, artinya mereka adalah keluarga besar Ferrari. Pendekatan kami secara personal, kami tahu karakter masing-masing dan itu yang kami jaga," pungkas Arie.
Arie mengatakan saat ini populasi Ferrari di Indonesia berjumlah 400 unit dengan didominasi Ferrari berkonfigurasi mesin V8 mencapai 60 persen dari total populasi.
(Baca: Ferrari model apakah yang paling laris di Indonesia?)
Pewarta: Alviansyah P
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017