Dilansir dari Reuters, Rabu, Isuzu akan mengakuisisi saham GM sebesar 57,7 persen pada unit usaha di Kenya yang memproduksi truk dengan merek Isuzu dan diimpor dengan merek Chevrolet. Sekitar lebih dari 90 persen model kendaraan yang dijual dari kerja sama itu adalah dengan merek Isuzu.
Adapun Kenya memiliki pasar otomotif yang kecil dengan total penjualan sekitar 30.000 unit kendaraan per tahun.
Divestasi saham GM di Kenya adalah "langkah alami dalam bisnis ini" dengan tujuan memfokuskan kembali modal di pasar yang lebih menguntungkan, kata seorang juru bicara GM.
Pihak Isuzu mengatakan unit usaha tersebut akan menjadi anak perusahaan yang fokus pada penjualan dan meningkatkan layanan purna jual. Hal itu merupakan fokus utama pasar negara berkembang di bawah rencana bisnis jangka menengah 2018.
Isuzu juga memasarkan kendaraan komersial dan pickup ringan di Afrika Selatan dan Arab Saudi. Penjualan di kawasan Timur Tengah dan Afrika mencapai 20 persen dari penjualan kendaraan global per tahun.
Di bawah kepemimpinan Chief Executive Mary Barra, GM terus merombak dan memangkas biaya operasi di luar Amerika Serikat dan China, guna meningkatkan laba modal yang diinvestasikan.
Selain itu, GM juga dalam negosiasi untuk menjual bisnisnya di Eropa kepada produsen mobil Prancis, Peugeot SA. Mereka juga menutup pabrik di Rusia, Australia, Indonesia dan Thailand.
"Kami harus tegas dalam keputusan untuk tidak melanjutkan lini bisnis, pasar atau peluang yang kami pikir tidak memberikan keuntungan," ucap Presiden GM Dan Ammann kepada investor, demikian Reuters.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017