Sepanjang 2016, Lexus sudah jual 1.000 unit

Jakarta (ANTARA News) - Agen tunggal pemegang merek Lexus di Indonesia, PT Toyota Astra Motor, melalui divisi Lexus Indonesia mencatatkan performa penjualan positif sepanjang tahun 2016 dengan telah menjual tak kurang dari 1.000 unit mobil.

Hal itu diungkapkan General Manager Lexus Indonesia, Adrian Tirtadjaja, di sela-sela temu media di bilangan Jakarta, Rabu malam.

"Tahun ini kami bersyukur mendapat berkah yang cukup baik di tengah pasar otomotif yang masih belum menentu, terhitung tepat per hari ini kami sudah menjual 1.000 unit persis, tidak kurang tidak lebih," kata Adrian.

Data terakhir penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Oktober 2016, Lexus telah membukukan penjualan wholesale sebanyak 961 unit.

Maka jika mengacu pada data tersebut, sepanjang November Lexus menjual sebanyak 39 unit tambahan untuk menggenapi capaian penjualan 1.000 unit.

Lebih lanjut, Adrian mengaku capaian tersebut patut disyukuri, mengingat di tahun 2016 sejumlah merek otomotif mengalihkan bisnis mereka di Indonesia ke pihak ketiga, jika tidak mau dikatakan angkat kaki.

"Tahun ini bukan tahun yang mudah, banyak brand lain yang tutup. Kami harap ke depannya tidak terjadi lagi hal seperti itu, agar kita semua bisa bersama-sama membangun industri otomotif di Indonesia menjadi lebih besar," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, 2016 diawali dengan keputusan mengejutkan dari pabrikan mobil Amerika Serikat, Ford Motor Co., menyatakan menghentikan aktivitas bisnisnya dari Indonesia dan Jepang, yang praktis menutup ATPM Ford di Indonesia PT Ford Motor Indonesia, dengan alasan tidak adanya jalan mencapai keuntungan di dua negara tersebut.

Meski demikian belakangan, menyusul gugatan dari konsumen dan beberapa hal yang menyertainya, Ford memutuskan menunjuk grup otomotif Thailand, RMA Group, untuk menjadi distributor resmi layanan purnajual dan suku cadang Ford di Indonesia, melalui PT Mitra Bisnis.

Mundurnya Ford lantas disusul ATPM Mazda, PT Mazda Motor Indonesia, yang memutuskan mengalihkan bisnis distribusi kendaraan dan suku cadang Mazda kepada PT Eurokars Motor Indonesia.