Hari Arifianto Deputi Direktur Marketing Komunikasi Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) bahkan menyebut tahun 2016 sebagai tahun berkembangnya pasar SUV di Indonesia. Ia pun optimistis pasar SUV di Indonesia akan tetap berkembang pada tahun 2017.
Hari menjelaskan khusus untuk SUV, total market Mercedes-Benz mencapai 30 persen dari seluruh penjualan mobil penumpang Mercedes-Benz.
"Kami menyebut tahun 2016 sebagai tahun SUV karena diterima baik masyarakat. Kontribusi SUV di market Indonesia lebih dari 30 persen. Dahulu kita hanya punya tipe ML dan GL, sekarang kami punya SUV dengan segmen yang luas, dari segmen entri NGCC (New Generation Compact Car), GLA, GLC yang belum ada sebelumnya, tipe ML yang berubah menjadi GLE dan GL menjadi GLS," kata Hari Arifianto di Mercedes-Benz Star Expo 2016, Rabu.
Kendati tidak bisa menyebutkan target dan angka penjualan, Hari mengungkap penjualan Mercedes-Benz tahun 2016 cukup menggembirakan, salah satunya karena penjualan tipe SUV.
"Yang paling laku adalah tipe GLE, harapannya GLA dan GLC bisa mengikuti. Target memang tidak bisa kami sampaikan karena kebijakan Mercedes-Benz, tapi sejauh ini berjalan dengan rencana, kami cukup happy saat ini," kata dia.
Deputy Director Sales Operation Mercedes Benz Passenger Cars Mercedes Benz Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto pun mengamini bahwa pasar SUV pada tahun depan akan tetap menggeliat.
Untuk itu pihak Mercedes-Benz juga mengklaim memiliki jajaran SUV premium terlengkap, mulai dari entry sampai yang paling mewah. "Kami melihat masih begitu, sekarang sudah komplit dari GLA sampai GLS. So far penjualan SUV Mercedes-Benz paling tinggi adalah tipe GLC dan GLE," ucap Kariyanto.
Banyak Keunggulan
Hari Arifianto menjelaskan salah satu faktor yang membuat pasar SUV di Indonesia berkembang adalah kondisi infrastruktur jalan yang tidak selalu bagus sehingga masyarakat memilih kendaraan dengan ground clereance yang tinggi.
Fungsi dan tampilan mobil jenis SUV yang lebih gagah cukup disukai masyarakat Indonesia yang suka berpergian, adapun kaum wanita juga merasa lebih aman jika berkendara dengan mobil jenis ini.
Hari menjelaskan, jika masyarakat perkotaan bisa menggunakan sedan premium untuk keperluan sehari-hari. Masyarakat dari kota penyangga Jakarta seperti Bekasi, Depok dan Tangerang cenderung lebih nyaman menggunakan SUV.
"Kami melihat SUV menjadi pilihan baru bagi pelanggan Mercedes-Benz, SUV dengan keunggulan ground clereance memberikan kesempatan kepada pelanggan kita yang ada misalnya di Bekasi, Depok, Tangerang dengan infrastruktur yang bervariasi sehingga bisa menikmati keunggulan Mercedes-Benz," kata dia.
Ia menambahkan, "Jadi kita melihat SUV pada 2017 akan memberikan kontribusi yang besar."
Gencar di Akhir Tahun
Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) memperkenalkan empat mobil menjelang akhir tahun 2016, antara lain Mercedes Benz GLC 250 produksi dalam negeri, SUV GLS 400, Mercedez-Benz AMG S 63 Coupe dan SL 400. Pihak MBDI mengutarakan bahwa meluncurkan mobil di akhir tahun bukanlah strategi khusus untuk menarik pembeli.
"Ini karena bertepatan dengan momentum kesiapan kendaraan, tidak ada rencana spesifik pada akhir tahun untuk luncurkan mobil baru," kata Hari.
Hari menjelaskan, Mercedes-Benz sudah cukup agresif sejak awal tahun 2016 dengan memperkenalkan SUV GLC versi CBU yang akhirnya mobil tipe itu diproduksi di Indonesia untuk menciptakan harga yang lebih kompetitif.
"Awal tahun 2016 kita sudah agresif dengan GLC CBU kemudian kenalkan lagi di IIMS dan GIIAS, kemudian datang lagi model lain. Ya sudah, kita bawa ke market karena kesiapan saja," ucapnya.
Di sisi lain, Kariyanto mengatakan hingga tahun depan Mercedes-Benz belum akan meluncurkan mobil baru dengan tujuan untuk fokus menjual unit-unit yang sudah ada.
"Belum ada, kita fokus pada yang ada saja dahulu," pungkas Kariyanto.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016