Karawang (ANTARA News) - Pabrik mesin kedua milik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) senilai Rp2,3 triliun mulai beroperasi di Kawasan Industri Karawang Jabar Industrial Estate, Jawa Barat, ditandai dengan peresmian oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin.

"Pabrik ini merupakan salah satu pabrik mesin otomotif terkini Toyota di dunia," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin saat memberi sambutan pada peresmian pabrik tersebut di Karawang, Jawa Barat, Senin.

Diketahui, pabrik tersebut akan memproduksi mesin alumunium R-NR dengan bahan bakar bensin dan ethanol untuk kendaraan penumpang 1.300 hingga 1.500 cc dengan kapasitas produksi 216 ribu unit per tahun.

Adapun 50 persen hingga 60 persen produk mesin yang dihasilkan akan diekspor ke lima negara di dunia, sementara sisanya akan memenuhi kebutuhan produk kendaraan roda empat di dalam negeri.

Pada kesempatan tersebut, Saleh memuji Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada pabrik seluas 150 hektare tersebut yang mencapai 80 persen dan menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja.

Adapun jumlah pemasok lokal baru untuk produksi mesin R-NR ini sebanyak 12 perusahaan, dan akan didukung dengan pengoperasian Toyota Learning Center ketiga yang bertugas untuk membangun kapabilitas karyawan TMMIN di area produksi mesin.

"Langkah Toyota untuk memperkuat struktur industri otomotif dalam negeri melalui pembangunan pabrik engine ini sangat tepat, apalagi seperti yang kita tahu market share Toyota di Indonesia hingga saat ini telah lebih dari 32 persen," ujar Saleh.

Dengan penguasaan pasar yang semakin besar tersebut, Saleh meminta agar perusahaan otomotif asal Jepang tersebut terus meningkatkan penggunaan dan pendayagunaan produk dan jasa enjonering lokal dalam kegiatan produksinya.

Dengan demikian, TMMIN kini memiliki dua pabrik mesin di Indonesia, di mana yang pertama terletak di Sunter 1 yang memproduksi stamping parts/dies dan iron casting, serta mesin bensin dan etanol tipe TR untuk kendaraan Kijang Innova dan Fortuner.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016