Pasalnya, diakui Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja alasan paling mendasar yang membuat perusahaannya harus berfokus ke luar Jakarta adalah ketiadaan varian produk mobil bertransmisi otomatis.
"Sejak 5-6 bulan setelah meluncurkan produk, kami sadar bahwa pasar Datsun itu lebih banyak diterima di pasar luar Jakarta, alasannya mudah karena kami tidak memiliki varian transmisi otomatis," kata Indri di sela peresmian dimulainya kontes kewirausahaan Datsun Rising Challenge 2 di bilangan Jakarta Selatan, Selasa.
"Oleh karena itu pasar di luar Jakarta akan menjadi fokus utama kami, baik itu untuk memperkuat jaringan penjualan, aktivitas pemasaran maupun kegiatan pendukung penjualan," ujar dia menambahkan.
Indri mengungkapkan saat ini kontribusi penjualan terbesar Datsun berada di wilayah Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi, yang masing-masing menyumbangkan 12 persen dari total penjualan merek yang terlahir kembali pada 2013 itu.
Sementara untuk Jakarta, tanpa menghitung penjualan di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, hanya menyumbangkan 10 persen terhadap total penjualan.
"Ketiadaan varian transmisi otomatis kami lihat itu sebagai peluang di kemudian hari, tetapi di luar Jakarta sendiri memang perkembangannya cukup bagus terutama di Sulawesi dan Sumatra. Dua pulau itu termasuk pasar terakhir yang ada jaringan penjualan baru dan mereka pertumbuhannya sangat baik sehingga kontribusinya selalu meningkat," katanya.
Datsun menargetkan hingga Maret 2016 atau akhir tahun fiskal 2015 mereka bisa memiliki 127 jaringan penjualan di seluruh Indonesia.
Dengan demikian, Datsun membutuhkan sedikitnya 21 jaringan penjualan lagi demi melengkapi 106 yang sudah mereka miliki guna mencapai angka target.
"Kami mengkonsentrasikan masih di Jawa karena ada beberapa yang belum terlayani, tetapi Sumatra dan Sulawesi juga jadi perhatian kami. Baru-baru ini kami meresmikan yang di Bengkulu dan selanjutnya kami akan meresmikan juga di Sidoarjo," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015