Langkah yang disebut "impor pararel" itu akan dimulai pekan depan di zona ekonomi bebas di Shanghai.
Menurut pemerintah Beijing, langkah itu akan menjadikan iklim yang kompetitif dan memberi pilihan lebih banyak untuk calon pembeli.
Reuters mengutip sumber yang menyebutkan bahwa keputusan itu sebenarnya adalah salah satu usaha untuk menurunkan harga mobil mewah di Tiongkok yang lebih mahal dibandingkan tempat lain.
Seorang pengacara yang tahun lalu menghadiri seminar tertutup Kementerian Perdagangan dengan Komisi Pembangunan Nasional dan Reformasi mengemukakan tujuan aturan baru itu jelas-jelas demi menurunkan harga mobil impor.
"Melegalkan impor pararel adalah salah satu usaha anti-monopoli demi meningkatkan pasar mobil mewah sekaligus menurunkan harganya," kata sumber yang minta namanya tidak disebut dengan alasan dia tidak berwenang berbicara ke media.
Reuters melihat proposal dari Pusat Riset Teknologi Otomotif Tiongkok, badan yang berafiliasi dengan pemerintah, yang isinya pada tahun lalu melobi Beijing untuk melegalkan impor pararel "demi menghancurkan monopoli dan menumbuhkan iklim yang kompetitif."
Penjualan mobil mewah pada tahun lalu meningkat lebih dari 20% dibandingkan tahun sebelumnya di Tiongkok yaitu 1,6 juta kendaraan, menurut data konsultan Automotive Foresight (Shanghai) Co Ltd.
Audi, BMW, dan Mercedes menguasai hingga 80% pasar kendaraan mewah.
Lebih dari 20 dealer sudah mengajukan diri untuk program impor pararel yang akan menjadikan kendaraan mewah impor jadi lebih murah hingga 20%.
BMW 650i xDrive Convertible dijual sebesar 97.900 dolar AS di Amerika Serikat sedangkan harga di Tiongkok lebih dari tiga kali lipatnya.
Media sudah menyoroti jurang selisih harga tersebut dan pemerintah pada tahun lalu menjatuhkan denda total 46 juta dolar AS kepada dealer resmi Audi dan Chrysler yang terbukti melakukan permainan harga.
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015
Copyright © ANTARA 2015