Jakarta (ANTARA News) - Sedan Sonata baru yang seharusnya membantu Hyundai Motor Co membalikkan keadaan dari penjualan lesu, ternyata justru mengawali dengan kelambatan di pasar utama Amerika Serikat.

Banyak kritikus mengatakan model baru itu sebagai pengganti yang hambar untuk pendahulunya yang populer, menurut Reuters dalam laporannya, Rabu.

Penerimaan hangat untuk Sonata baru di pasar terbesar Hyundai setelah China, tersandra berita-berita buruk bagi produsen mobil Korea Selatan itu yang berjuang mengintensifkan persaingan dan mata uang lokal yang menguat.

Hyundai diperkirakan akan mengantongi penurunan 9 persen laba bersih kuartal ketiga ketika perusahaan itu mengumumkan laba kuartalan pada Kamis ini.

Analis industri mengatakan Sonata baru, yang diluncurkan di AS bulan Juni lalu, telah berjuang untuk menonjol dalam desain dan nilai dalam ruang yang penuh sesak di mana sedan saingan seperti Nissan Altima dan Honda Accord menawarkan harga atau desain lebih menarik.

Sebaliknya, pendahulu Sonata telah membantu Hyundai memperluas pasar AS setelah diluncurkan di sana pada 2010.

"Produk Sonata baru super-melebihi model sebelumnya dalam segala hal, potongan, atau bentuk. Tapi konsumen sangat banyak didorong oleh seperti apa penampilan mobil itu," kata Scott Fink, chief executive Hyundai New Port Richey, Florida, yang merupakan dealer Hyundai terbesar di AS.

Satu tinjauan New York Times bulan ini menjelaskan bahwa desain Sonata baru "hambar" dan "membosankan". Sementara Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Hyundai membuat model kurang berani dan lebih "menyudut" dari pendahulunya yang melengkung demi menarik selera lebih konservatif di Korea Selatan.

Hyundai telah menjual 41.994 Sonata baru dalam empat bulan pertama setelah diluncurkan di Amerika Serikat, 13 persen lebih sedikit dari model pendahulunya, menurut Lee Sang-hyun, seorang analis di NH Investment & Securities.

Di negara asalnya, penjualan telah kehilangan momentum, hampir berkurang separuh menjadi 6.861 unit pada September dari 11.904 pada April ketika model itu diluncurkan, menurut data Hyundai.

Untuk mencapai target penjualan internal AS 2014 yang 92.500, Hyundai perlu menjual hampir 17.000 lagi Sonata baru per bulan pada sisa waktu tahun ini.

Lebih dari 10.500 mobil telah dijual Hyundai, dalam rata-rata, setiap bulan sejak model itu diluncurkan Juni, kata Suh Sung-moon, analis Korea Investment & Securities di Seoul.

Hyundai menolak memberikan angka target atau figur penjualan di AS dan mengatakan terlalu dini untuk menilai kinerja penjualan Sonata baru.

Hyundai mengatakan total penjualan di AS naik 2 persen dalam tahun ini hingga September, sedangkan data menunjukkan bahwa secara keseluruhan penjualan mobil di AS pada periode itu naik 6 persen.

"Penjualan dan pemasaran dimulai belum dengan sepenuhnya," juru bicara Hyundai Zayong Koo mengatakan. "Umpan balik yang kami dapat dari dealer-dealer bahwa semakin anda melihat Sonata baru, itu semakin menarik."

Terlepas dari persoalan desain, analis mengatakan harga Sonata baru yang tinggi telah membebani daya tariknya di AS, dimana banyak konsumen sekarang memilih SUV dibanding sedan.

Sonata dipasarkan dengan harga 34.000 dolar di AS, lebih mahal dari varian tertinggi Nissan Altima yang hanya 32.000 dolar, kata Dave Sullivan, seorang analis dari AutoPacific.

Produsen pesaing seperti Toyota dan Honda juga menawarkan insentif lebih besar. Pada September, Hyundai menawarkan insentif ke pembeli 1.480 dolar untuk setiap pembelian Sonata, dibanding 2.297 dolar untuk Toyota Camry, dan 2.036 dolar untuk Honda Accord, demikian mengutip Reuters.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014