Jakarta (ANTARA) - Hyundai Motor Group akan menginvestasikan 68 triliun won (sekitar Rp800 triliun) selama tiga tahun untuk meningkatkan potensi pertumbuhannya dalam kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan bisnis mobilitas baru.

Investasi tersebut juga digunakan untuk mempekerjakan 80 ribu karyawan baru.

Lebih dari setengah investasi tersebut, atau 35,5 triliun won, akan dialokasikan untuk infrastruktur riset dan pengembangan baru dan jalur perakitan untuk kendaraan listrik, kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, dikutip Automotive News, Rabu (27/3).

Baca juga: Hyundai menjalin kemitraan dengan perusahaan Arab Saudi

Sebanyak 31,1 triliun won lainnya akan dialokasikan untuk penelitian dan pengembangan kendaraan listrik, termasuk kendaraan yang ditentukan oleh perangkat lunak (SDV) dan teknologi baterai, katanya.

Mayoritas pekerjaan baru yang diciptakan adalah untuk mempromosikan bisnis masa depan, dengan 44 ribu staf baru di bidang elektrifikasi, SDV, dan netralitas karbon.

Hyundai Motor Group mencakup Hyundai dan afiliasinya Kia, yang bersama-sama merupakan produsen mobil nomor tiga di dunia berdasarkan penjualan.

Baca juga: Hyundai Motor akan perkuat daya saing bisnis kendaraan listrik

Produsen suku cadang otomotif Hyundai Mobis dan Hyundai Engineering & Construction juga merupakan bagian dari konglomerat ini.

Hingga saat ini di Indonesia, EV keluaran pabrikan asal Korea Selatan tersebut yakni IONIQ 5, IONIQ 6, dan KONA Electric. Sementara saudaranya, Kia, telah meluncurkan beberapa model mobil listrik di Tanah Air seperti Kia EV6, dan EV9.

Baca juga: Ribuan EV Hyundai bermasalah dan ditarik di Korsel, bagaimana di RI?

Baca juga: Mobil ramah lingkungan grup Hyundai capai 5 juta unit secara global

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024