Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengakui, tantangan untuk meningkatkan ekspor tidak mudah.
Menurut dia, selain menuntut standar kualitas produk yang tinggi, upaya peningkatan volume ekspor juga sangat tergantung pada kondisi perekonomian negara tujuan ekspor.
"Karena itu kami terus berupaya memperluas pasar agar mempunyai alternatif pasar yang lebih beragam. Sehingga bila perkembangan kondisi perekonomian suatu negara tujuan kurang menguntungkan, hal itu tidak begitu berdampak pada pencapaian target ekspor kami," ungkapnya.
Warih juga mengatakan tantangan yang tidak kalah berat adalah penanganan di area logistik. Untuk menggenjot volume ekspor lebih lanjut, kata dia, tentu sangat memerlukan dukungan infrastruktur dalam negeri yang memadai, seperti jalan dan pelabuhan.
Karena ketersediaan infrastruktur yang memadai, kata dia, sangat terkait dengan ketepatan waktu pengiriman. "Selain itu, masalah pengiriman ini juga terkait dengan kondisi alam dan iklim. Maka mengantar produk sampai ke negara tujuan dengan aman juga membutuhkan perhatian ekstra," jelas Warih.
"Seperti ekspor mesin TR dari TMINN ke Kazakhstan, itu perlu penanganan khusus karena iklim dan moda transportasinya yang jauh berbeda dengan negara tujuan ekspor lainnya," tambahnya.
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014