Jakarta (ANTARA) - Pakar Otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa tren positif penjualan EV di kuartal pertama 2024, tidak menutup kemungkinan berkat peran pemerintah yang sudah sangat baik dalam menghadirkan berbagai fasilitas.

“Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, seperti subsidi, insentif pajak, dan pembangunan infrastruktur SPKLU. Lalu, yang paling menarik, harga EV telah turun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Yannes Martinus Pasaribu kepada ANTARA, Kamis.

Selain itu, peran jenama-jenama China yang semakin menjamur di tanah air juga ikut mendorong pembelian kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Tidak hanya menyajikan kendaraan, brand-brand tersebut juga dengan berani memberikan harga yang sangat terjangkau.

Baca juga: Efek ekonomi global pengaruhi performa penjualan kendaraan di RI

Dengan begitu konsumen Indonesia semakin berani dan percaya untuk menggunakan kendaraan elektrik dari negara tersebut yang dahulu memiliki citra kurang baik di pasar lokal.

Tidak hanya menawarkan desain, bekal teknologi, dan juga harga yang terjangkau, strategi untuk menimbulkan kepercayaan konsumen Indonesia melalui kendaraannya dipengaruhi juga dengan masa garansi yang cukup bisa diperhitungkan.

“Garansi yang jauh lebih berani dari EV non China, hal ini meningkatkan persaingan dan mendorong inovasi, yang pada akhirnya menguntungkan konsumen kita dengan produk yang lebih baik dan harga yang lebih kompetitif,” jelas dia.

Baca juga: Menperin: Perlu dukungan pelaku industri untuk capai mobilitas hijau

Meski pengalaman di masa lalu tidak bisa dikesampingkan, produsen China tampaknya cukup belajar dari kesalahan yang mereka lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, mereka bisa membalikkan keadaan dengan menghadirkan produk yang tidak bisa dianggap sebelah mata oleh produsen eksis di tanah air.

“Ketersediaan aftersales service EV China yang terbukti semakin baik dan andal juga tampak mulai membuahkan hasil dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk EV China secara keseluruhan,” ujar dia.

Baca juga: Wuling kembali hadirkan enam fasilitas pengisian cepat terbaru

Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa penjualan kendaraan elektrifikasi di tahun-tahun selanjutnya bisa mendominasi penjualan kendaraan baru di tanah air dengan berbagai peran positif dari berbagai pihak.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat terdapat kenaikan sebanyak 18.301 unit atau 118,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya berhasil tercatat 8.385 unit untuk wholesales.

Dari data tersebut, kendaraan berteknologi baterai elektrik sebanyak 5.023 unit naik 27,44 persen, hybrid berhasil mencatat kenaikan sekitar 13.261 unit atau meningkat sebesar 72,46 persen dan plug-in hybrid sebanyak 17 unit meningkat sebesar 0.09 persen.

Baca juga: PLN: 1.299 SPKLU siap layani pengguna mobil listrik di periode mudik

Baca juga: Puluhan pemudik pengguna mobil listrik nyaman ngecas di rest area JTTS

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024