Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat bahwa jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia mengalami kenaikan sebesar 505.134 unit atau 6,7 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya berhasil 473.602 unit.

Menurut Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara jumlah tersebut tercatat mulai dari periode Januari sampai dengan akhir tahun yakni Desember 2023 yang lalu. Untuk tahun ini, Kukuh berharap bisa tembus hingga 1 juta unit.

"Kita harapkan jumlah ekspor tahun ini bisa menyentuh angka 500 ribu unit atau kita juga sangat berharap bisa menyentuh angka 1 juta unit," kata Kukuh Kumara pada saat kegiatan diskusi bersama dengan Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Gaikindo optimistis 2023 target 1 juta unit dapat tercapai

Untuk mendorong upaya keberhasilan jumlah ekspor yang meningkat di tahun ini, Kukuh mengharapkan kepada para produsen untuk bisa menjangkau negara-negara tujuan baru, seperti Australia.

"Terbaru, anggota kita akan melakukan ekspor ke negara tujuan baru tersebut yang akan dimulai tahun ini," jelas dia.

Tujuan ekspor baru ini tidak hanya untuk menyuplai kendaraan bermesin konvensional melainkan berbagai kendaraan hijau yang memang sudah diproduksi di dalam negeri. Hal itu juga akan menguatkan posisi Indonesia di industri otomotif global.

Dengan begitu, dia meyakini bahwa kepercayaan terhadap Indonesia akan tumbuh dan terlebih para investor akan secara mudah untuk datang dan berinvestasi di Indonesia.

Baca juga: GAIKINDO: Ekspor mobil meningkat 18 persen pada Januari-Agustus 2023


Penjualan tahun 2023

Kukuh secara saksama juga menyatakan bahwa penjualan kendaraan elektrik dari segmen hybrid melonjak drastis pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun 2022 yang lalu.

Dia menyatakan bahwa penjualan kendaraan hybrid melonjak hingga 54 ribu unit sepanjang tahun 2023. Sedangkan untuk kendaraan listrik penuh mencapai 17 ribu unit.

"Kalau kita lihat, penjualan kendaraan listrik itu pada tahun 2021 hanya bisa mencapai 300 unit dalam satu tahunnya dan berkembang di tahun 2022 yang mencapai 10 ribu unit, begitu juga dengan hybrid yang memiliki angka penjualan yang sama di tahun tersebut," ucap dia.

Fenomena tersebut meyakini bahwa masyarakat Indonesia sudah teredukasi dengan baik mengenai kendaraan listrik penuh maupun varian lainnya yakni hybrid. Pemerintah juga terus menggenjot berbagai infrastruktur pendukung seperti yang dilakukan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Pada tahun lalu, PLN telah menyediakan setidaknya 624 SPKLU di 411 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bahkan PLN mencatat, jumlah transaksi si SPKLU milik PLN memiliki kenaikan yang cukup signifikan dengan total mencapai 119.600 kali transaksi. Jumlah ini meningkat sebanyak 404 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 29.627 kali transaksi.

Baca juga: Indonesia duduki peringkat 11 dunia produksi kendaraan bermotor
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024