Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan bahwa pihaknya optimistis untuk target di tahun 2023 yang mencapai 1 juta unit hingga Desember 2023.

“Kalau semua data-datanya itu kan emang belum terkumpul ya, tapi kita cukup optimis lah bisa tembus satu juta,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara kepada ANTARA, Rabu.

Data Gaikindo menunjukkan bahwa penjualan selama bulan Januari hingga November itu mencapai 920.758 untuk penjualan pabrik ke diler. Meski data ini menunjukkan terdapat penurunan sekitar 2,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca juga: GAIKINDO optimistis penjualan 1 juta unit dapat tercapai tahun ini

Untuk penjualan ritel dari dari diler ke konsumen itu, Gaikindo mencatat sekitar 908,343 unit. Jumlah ini juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 0,1 persen.

“Mudah-mudah masih bisa tembus 1 juta unit ya atau sesuai dengan target kita, jika di Desember ini sampai di 80 ribuan ya. Karena masalahnya ini kan, Desember itu banyak hari libur ya, itu jadi konsentrasi kita juga,” ucap dia.

Meski begitu, pihaknya masih memiliki optimisme yang cukup tinggi untuk memajukan industri otomotif nasional. Begitu pula dengan tahun berikutnya, Gaikindo meyakini akan mendapatkan hasil yang positif.

Baca juga: GAIKINDO: Ekspor mobil meningkat 18 persen pada Januari-Agustus 2023

Untuk mencapai target di tahun ini, pihaknya juga masih memantau kondisi perekonomian, kondisi pasar dan juga keadaan yang belum dipastikan nantinya.

“Tahun depan target kita juga masih sama di 1,1 juta, dengan adanya brand-brand baru bisa juga menjadi dorongan untuk menuju angka tersebut,” kata dia.

2024 yang sarat dengan iklim pemilihan umum (Pemilu), tidak akan memberikan dampak negatif untuk industri otomotif nasional dan juga ekspor. Hal itu dikatakan berkat berbagai data yang yang sudah ada sebelumnya.

“Kalau pemilu itu, sejak dulu dari data Gaikindo tidak pernah menunjukkan hasil negatif ya. Justru malah naik, karena banyak yang butuh kendaraan sebagai operasional dan lain sebagainya. Jadi jangan kaitkan pemilu untuk memberikan dampak buruk kepada industri kita ini,” begitu menurut dia.

Baca juga: Indonesia duduki peringkat 11 dunia produksi kendaraan bermotor

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024