Jakarta (ANTARA) - Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menegaskan kepada pemudik untuk tidak mengubah kondisi bagian dalam mobil menjadi tempat istirahat untuk alasan kenyamanan dengan mengangkat bangku baris kedua dan ketiga.

“Nyamannya memang dapat. Tapi, amannya tidak akan dapat,” kata Sony Susmana kepada ANTARA, Senin.

Diketahui banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, mengakali kenyamanan selama berkendara ke kampung halaman pada musim mudik Lebaran dengan mengubah kondisi dalam dengan kasur yang elastis.

Baca juga: Cek kaki-kaki mobil agar perjalanan mudik makin nyaman dan aman

Baca juga: Tiga tips mudik aman dan nyaman pakai mobil pribadi


Menurut dia, pemudik dengan kendaraan pribadi bisa menggunakan alat tambahan tersebut dengan kondisi tertentu yang dianggap tidak memberikan bahaya kepada penumpang dan juga pengemudi lainnya.

“Silakan gelar kasur tetapi kondisi kendaraan lagi berhenti seperti di Rest Area. Tidak boleh digelar saat mobil sudah bergerak,” ujar dia.

Hal itu dikarenakan ketika kendaraan sudah mulai bergerak, keseimbangan kendaraan akan menjadi terganggu. Sehingga, para penumpang yang berada di atas kasur tersebut akan tergoncang-goncang terlebih ketika menemui jalan berlubang.

Sehingga, menurut dia kebiasaan buruk selama perjalanan jauh dengan mengubah kondisi dalam mobil tidak dapat di toleransi. Mengubah kondisi dalam mobil justru akan memberikan dampak yang buruk untuk penumpang gitu sendiri dan juga pengguna jalan lainnya.

Jadi semua penumpang wajib pakai safetybelt dan posisi duduk. Jangankan gelar kasur dan tiduran, duduk tidak pakai safetybelt saja bahaya banget,” tutup dia.

Baca juga: Mudik pakai mobil pribadi? Ini tips DFSK agar perjalanan aman & nyaman

Baca juga: KPPPA: Ciptakan situasi mudik yang nyaman dan aman bagi perempuan-anak

Baca juga: Ini tips mudik aman dan nyaman dari Polri

 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024