Jakarta (ANTARA) - JLR -sebelumnya Jaguar Land Rover- akan memperkenalkan berkendara hands-free dan eye-on (semi otonom) pada tahun 2025 dengan peluncuran model pertama pada platform EMA listrik baru, yang diperkirakan sebagai pengganti Range Rover Velar.

Melansir Autocar pada Kamis (14/3), kemampuan hands-free dan eye-on yang dikenal di industri sebagai “level dua-plus” adalah langkah terakhir menuju pengemudian otonom, di mana mobil mengambil alih sepenuhnya.

Saat ini hanya Ford Mustang Mach-E yang menawarkan level dua-plus di Inggris, meskipun BMW siap meluncurkan fitur tersebut pada model baru seperti i5.

Baca juga: Lebih dari 16 ribu pembeli nantikan mobil listrik pertama Range Rover

Baca juga: Range Rover berkolaborasi dengan CAN's Art sajikan pengalaman berbeda


Kemampuan untuk otonom yang lebih besar hadir setelah JLR mengadopsi kombinasi antara chip dan perangkat lunak dari Nvidia Drive, spesialis teknologi AS.

Adapun model Range Rover baru, yang akan dibuat di Halewood dekat Liverpool, adalah model pertama yang menggunakan teknologi baru ini, kata seorang juru bicara kepada Autocar.

Namun mereka tidak mengonfirmasi bahwa model tersebut adalah Velar.

Produsen mobil meyakini kemampuan handsfree atau self driving akan semakin populer di kalangan pelanggan, dan banyak yang bersedia membayar bulanan demi kenyamanannya.

Ford mengenakan biaya 17,99 euro per bulan atau sekitar Rp305 ribu untuk BlueCruise level dua-plus di Mach-E, sementara BMW mengenakan biaya mulai 55 euro (Rp934 ribu) untuk mengunduh upgrade langsung Driving Assistant Plus.

JLR juga berkomitmen untuk menawarkan teknologi hands-off dan eye-off level tiga di masa depan.

“Saya pikir bagi pelanggan barang mewah modern, level tiga akan menjadi bagian yang sangat penting. Hal itu adalah kemungkinan pada akhir dekade ini,” kata Direktur strategi produk, Tom Stringer.

Prototipe pertama Velar listrik terlihat sedang diuji baru-baru ini, sebelum diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.

Sebagai saudara dari pengganti Land Rover Discovery Sport dan Range Rover Evoque yang berukuran sama, mobil ini diperkirakan akan mulai diproduksi pada awal tahun ini, karena model saat ini mendekati akhir siklus hidupnya, yaitu diluncurkan pada tahun 2017.

Detail mengenai model generasi berikutnya masih dirahasiakan, namun yang jelas perusahaan tetap berkomitmen pada Velar yang lebih fokus pada jalan raya dibandingkan model lain dalam jajaran Land Rover.

Khususnya, dalam gambar ini, bodinya terlihat cukup panjang di belakang poros belakang untuk menampung kursi baris ketiga.

JLR belum memberikan indikasi apa pun bahwa mereka berencana untuk memperbesar ukuran Velar, namun interior yang lebih lapang tentu akan membedakannya dengan lebih jelas dari Discovery Sport, yang dinilai sebagai kunci untuk mendongkrak penjualan.

Tahun lalu, Velar menjadi model dengan penjualan terendah kedua di jajaran Land Rover dengan 18.626 penjualan, di belakang Discovery yang hanya mencatatkan 13.164 penjualan.

Sebaliknya, Discovery Sport mencatatkan lebih dari 21.000 penjualan dan Evoque lebih dari 34.000.

Velar berikutnya juga akan lebih terbuka dalam memposisikan dirinya sebagai SUV mewah, sejalan dengan ambisi JLR untuk mengukir masing-masing lini model intinya yaitu Jaguar, Discovery, Defender dan Range Rover menjadi merek berbeda dengan bahasa desain, nilai-nilai, dan target pasar yang berbeda-beda.

Versi listrik dari model andalan Range Rover yang belum terlihat namun akan dijual terlebih dahulu, akan lebih mirip dengan mobil masa kini yang lebih tegak dan dapat dikendarai dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Range Rover luncurkan bocoran SUV listrik pertama

Baca juga: JLM Auto resmi luncurkan Range Rover PHEV seharga Rp5 miliar

 

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024