London (ANTARA News) - Sebagian orang membeli produk ramah lingkungan karena mereka benar-benar peduli, tetapi sebagian lain membeli produk ramah lingkungan agar sesuai sekaligus mempromosikan citra diri.

Peneliti Korea menemukan bahwa banyak orang usia lanjut membelanjakan uangnya untuk mobil hibrid mahal demi meningkatkan citra dan kepercayaan diri.

Menurut peneliti, hal utama yang mempengaruhi keputusan para lanjut usia membeli kendaraan prolingkungan adalah prestise, harga dan kualitas.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal "Human Factors and Ergonomics in Manufacturing and Service Industries".

Menurut temuan tersebut, produk hijau (ramah lingkungan) terlihat kurang diminati karena tidak dapat dipertontonkan.

"Jika saya  membayar  5 dollar untuk deterjen atau spons ramah lingkungan, saya  tahu bahwa saya prolingkungan. Tetapi hal ini tidak terlihat. Orang lain tidak dapat melihatnya," kata Dr Jay Yoo, profesor ilmu keluarga dan konsumen di Baylor's College of Arts & Sciences seperti dilaporkan Daily Mail.

Para peneliti dari Universitas Baylor dan Yonsei serta Universitas Nasional Pykyoung Korea Selatan yakin bahwa studi mereka terbukti secara signifikan.

Para ilmuwan menganalisis 314 konsumen berusia 60 tahun dan 60 tahun lebih yang telah membeli mobil hibrid.

Dari analisis tersebut diketahui bahwa kepuasan mereka dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial seperti kebanggaan dan prestise serta kualitas dan harga.

Temuan tim peneliti menunjukkan bahwa konsumen usia tua sangat peduli atas pendapat orang yang melihat mereka mengemudi mobil hibrid.

"Mereka percaya bahwa dengan mengendarai mobil hibrid dapat membangun citra diri yang positif dari orang-orang yang mengusir mereka," kata tim peneliti.

Dr Yoo mengatakan bahwa pengetahuan yang diperoleh dari studi ini  dapat digunakan untuk memasarkan kendaraan serta produk ramah lingkungan lainnya.

"Mobil hibrida telah meningkat  karena kesadaran mereka terhadap lingkungan. Jadi orang mungkin bersedia membayar tambahan 5.000 dollar atau lebih karena berpikir "saya hebat dan ini untuk lingkungan'," katanya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumen yang lebih tua  cenderung berperilaku prolingkungan jika dibandingkan dengan generasi muda.

Penerjemah: Yakob Arfin Tyas Sasongko
Copyright © ANTARA 2013