"Target (penjualan) per bulannya tergantung produksi, juga tergantung pasar. Tapi tidak seperti bikin roti yang bisa langsung banyak, bulan pertama mungkin 2.000 dulu, naik 4.000, sampai akhir tahun sekitar 15.000 unit," kata Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan di Jakarta, Senin.
Menurutnya, jika kondisi produksinya sudah berjalan normal, diharapkan pabrik bisa memproduksi sekitar 5.000 unit mobil berkapasitas 1.000 cc itu setiap bulannya.
Johnny mengungkapkan segmen kendaraan yang hadir dalam tiga varian itu akan menjadi segmen baru di pasar otomotif.
Dengan teknologi mesin 1 KR 1.000 cc dilengkapi dengan hampir semua fitur canggih seperti dual airbag, sabuk pengaman, AC, power window, dan sistem audio mumpuni, ia memprediksi pasar mobil murah ini akan sangat potensial di masa mendatang.
"Menurut saya ini segmen baru, kapasitasnya hanya 1.000 cc hingga 1.200 cc. Sasarannya adalah pengguna pertama, seperti pemilik motor atau eksekutif yang tadinya hanya mampu beli mobil bekas," ujarnya.
Ia juga meyakini produk mobil murah yang tersedia dalam tiga varian itu, yakni seri E, G, dan TRD S bertransmisi manual maupun otomotif di masa depan berpotensi untuk dijadikan komoditas ekspor.
"Pasti, tapi saya belum bisa ngomong kapan, saya yakin akan ada ekspor (mobil murah ini)," katanya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013