"Saya rasa saran yang pas ya itu, masuk dulu ke komunitasnya baru beli mobilnya," kata Yanto di Parkir Timur Senayan, Minggu.
Kiat ini dinilainya sangat bermanfaat bagi pemilik baru VW sehingga tidak kecewa setelah membeli.
"Kalau sudah kenal pasti sudah tahu apa yang dibutuhkan oleh mobil ini," katanya.
Mengenal komunitas terlebih dahulu juga membantu memudahkan dalam mendapatkan suku cadang atau kebutuhan lainnya.
"Karena komunitas VW di Indonesia sudah skala internasional," tambahnya.
Ketua VW Bekasi Suparman lalu menambahkan bahwa merawat VW, terutama VW keluaran lama, tidak terlalu sulit karena informasi dan suku cadang bisa langsung disediakan anggota komunitas.
"Kalau sedang touring, kemudian rusak ya tinggal minta bantuan sama komunitas setempat," kata Suparman.
Sementara Yanto mengatakan, VW berbeda dari mobil kebanyakan karena mesinnya berada di belakang mobil, tidak menggunakan radiator sebagai pendingin dan memiliki bodi yang unik.
"Kalau perawatannya enggak benar ya bisa membahayakan pengendara sendiri," lanjutnya.
Dalam hal kelemahan VW Combi yang disebutnya mudah terbakar, dia beralasan karena pemilik tidak awas terhadap posisi tangki bensin dengan mesin mobil yang berdekatan.
"Kalau ada kebocoran kan bisa men-trigger (memicu) kebakaran, karena letak bensin dan mesin berdekatan," katanya.
Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013