Jakarta (ANTARA News) - Dalam beberapa bulan terakhir terjadi perang diskon harga mobil di kalangan agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang merisaukan Toyota sebagai pemimpin pasar penjualan mobil di Indonesia.

"Persaingan penjualan sangat ketat, banyak banting-banting harga," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto kepada ANTARA News, di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan sejauh ini, pihaknya masih mengamati perilaku pasar untuk mengatur strategi penjualan menghadapi perang diskon. "Mau ikut, atau kami mengatur strategi lain," kata Joko.

Sejauh ini, lanjut dia, Toyota belum terlibat dalam perang diskon gede-gede-an, karena akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi. 

"Tahan sampai berapa lama perang diskon ini," ujarnya. 

Menurut dia, situasi tersebut tidak sehat bagi pasar, meskipun menyenangkan bagi konsumen. "Jadi inilah saatnya konsumen beli mobil," katanya lagi. 

Menanggapi pertanyaan, apakah perang diskon terjadi karena pasokan melimpah sementara permintaan turun, Joko mengatakan masih mempelajari situasi tersebut. "Apa benar pasar yang ada sekarang karena didorong (perang diskon)," katanya.

Data sementara penjualan mobil di dalam negeri secara whole sales pada Maret mengalami penurunan sekitar tiga persen dari sekitar 103ribu pada Februari menjadi sekitar 100.188.  Toyota sendiri membukukan penjualan secara whole sales 32.726 unit atau sekitar 32,7 persen dari total pasar mobil secara nasional.

Penjualan Toyota pada Maret tersebut turun 7,3 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 35.318 unit.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013